CARITAU JAKARTA - Harga emas masih terus menguat pada perdagangan Selasa (2/8/2022) pagi WIB, memperpanjang reli penguatan empat hari berturut-turut ditopang oleh dolar AS yang lebih lemah dan imbal hasil obligasi yang anjlok di tengah pembicaraan tentang resesi ekonomi Amerika Serikat.
Harga emas dunia di pasar spot berada di USD 1.771,83 per troy ons. Menguat tipis 0,01%. Emas terus menguat secara signifikan sejak Rabu pekan lalu dan terus mendekati titik psikologis USD 1.800 per troy ons. Senin (1/8/2022) emas juga menguat 0,37% ke posisi USD 1.771,73 per troy ons. Dalam sepekan, harga emas sudah menguat 3,2% secara point to point.
Dolar yang diperdagangkan berlawanan dengan emas, jatuh untuk hari keempat berturut-turut. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, mencapai level terendah hampir tiga minggu di 105,11, setelah mencapai tertinggi dua dekade di 109,14 pada 14 Juli.
Imbal hasil obligasi AS juga merosot, dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang menjadi acuan mencapai level terendah lima bulan di 2,584 persen.
"Kenaikan harga emas disebabkan oleh melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) serta isu terkait perang Rusia-Ukraina serta memanasnya hubungan China-AS. Hubungan China-AS memanas karena rencana kunjungan Ketua House of Representatives Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan, pekan ini," kata Daniel Pavilonis dari RJO Futures dikutip Reuters.
Sementara itu, Dollar Index kemarin ditutup di posisi 105,45, terendah sejak 4 Juli 2022. Ada banyak isu yang menopang penguatan emas. Namun, kenaikan suku bunga acuan akan tetap menjadi faktor utama penggerak emas tahun ini.(HAP)
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...