CARITAU SURABAYA – PT Siantar Top Tbk (STTP), produsen makanan ringan, berencana memperluas segmen produk dan pasar guna mengantisipasi kenaikan harga bahan baku komoditi pangan beberapa bulan terakhir.
“Saat ini ketersedian bahan baku produksi cukup sulit. Beberapa di antaranya tersedia banyak namun harganya terus naik,” kata Direktur Utama Siantar Top, Agus Suhartanto, saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pergantian direksi, di Surabaya, Kamis (3/2/2022).
Agus menyebutkan beberapa bahan baku yang digunakan seperti cokelat dan kentang yang harus dilakukan stok jangka panjang agar tak menganggu produksi. Sedangkan tepung, gula dan minyak goreng tersedia cukup banyak.
“Minyak goreng tidak sulit tapi harganya naik lebih dari 100%, tepung naik 20%, sedangkan gula naik 15%-16% bahkan akan cenderung terus naik,” kata Agus.
Kondisi tersebut membuat perseroan harus menekan marjin karena tak bisa serta merta menaikkan harga produk.
Perseroan pun mengambil langkah untuk memperluas segmen pasar agar harga produk bisa disesuaikan.
“Perseroan berupaya mempertahankan penjualan dobel digit tahun ini di saat pandemi belum berakhir. Salah satunya mempersiapkan produk baru yang diluncurkan tahun ini sebagaimana yang sudah direncanakan,” kata Agus.
Jumlah produk baru yang disiapkan seperti rencana tahun lalu antara 5-6 varian baru. Tahun ini perseroan belanja modal (capex) Rp350 miliar yang digunakan di beberapa pos, seperti investasi project senilai Rp175 miliar, anak usaha Rp75 miliar dan perluasan pabrik Rp100 miliar.
“Namun hal itu tetap harus kami sesuaikan dengan bahan baku yang ada. Kondisi saat ini memang cukup berat untuk mempertahankan marjin sehingga produk harus lompat kelas agar harga bisa disesuaikan,” paparnya.
Targetkan Pasar Timur Tengah
Perseroan di tahun ini juga akan memperluas pasar-pasar baru di luar negeri karena persaingan semakin ketat, apalagi masing-masing negara juga membatasi impor.
Adapun saat ini mayoritas ekspor produk Siantar Top ke pasar di China, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Australia dan Afrika, serta akan terus dikembangkan hingga ke Timur Tengah.
Kontribusi pasar ekspor terhadap total penjualan Siantar Top masih sekitar 10%, sementara pasar domestik 90%. Namun secara pertumbuhan, kedua pasar tetap mengalami pertumbuhan positif.
“Ekspor maupun domestik keduanya kita kontrol terus supaya tetap growth, tetapi memang secara kontribusi pasar ekspor masih belum banyak,” katanya.
Sampai September 2021, Siantar Top mencatatkan kinerja penjualan Rp3,04 triliun atau naik 8,06% dibandingkan periode sama tahun lalu yakni Rp2,8 triliun.
Sementara laba bersih hingga September 2021 juga tercatat mencapai Rp433 miliar atau turun 9,6%.
“Penurunan laba ini terjadi karena tergerus beban usaha yang meningkat akibat naiknya harga bahan baku dan sumber energi yang naik signifikan,” katanya.
Pada RUPS, STTP mengumumkan perubahan atau pergantian direksi baru yakni Direktur Utama akan dijabat oleh Armin, jabatan Direktur lainnya yakni Suwanto dan Heng Hok Soei atau Shindo Sumidomo, serta Komisaris Utama Juwita Wijaya dan Komisaris Independen Osbert Kosasih.(HAP)
Viral! Video Oknum Relawan Paslon Kotabaru 02 H Fa...
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...