CARITAU JAKARTA - Perkembangan teknologi, khususnya artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan semakin populer dan mulai banyak dilirik. Salah satunya adalah platform milik dari OpenAI, yang kali ini masuk ke generasi ‘GPT 4’.
Baca Juga: Elon Musk Dukung Israel serang Hamas, Warganet Serukan Aksi Boikot X
Chat GPT dikembangkan oleh Open AI yang merupakan sebuah laboratorium riset kecerdasan buatan yang didirikan Elon Musk, Sam Altman, dan Greg Brockman pada Desember 2015.
Salah satu contohnya adalah fitur Fact Check, yang merupakan tantangan platform ketika GPT-4 dengan percaya diri memberi pengguna tentang cara menciptakan senyawa kimia baru, misalnya.
Pengguna tidak akan tahu apakah itu benar sampai pengguna harus bertanya kepada beberapa ahli kimia yang sebenarnya. OpenAI menjelaskan dalam laporan teknisnya, batasan terbesar GPT-4 adalah bahwa ia ‘berhalusinasi’, mengada-ada soal informasi, dan dianggap sering ‘salah dalam prediksinya’.
Selain peringatan ini, GPT-4 menarik secara teknis dan sudah diintegrasikan ke dalam produk massal seperti Microsoft Word, Excel, Outlook, hingga Bing.
Berikut adalah beberapa keunggulan rangkum beberapa fitur terbarunya di bawah ini:
Dapat Mengolah Gambar
Perbedaan praktis terbesar antara GPT-4 dan generasi sebelumnya adalah kemampuan memproses gambar. Sistemnya multimodal, artinya dapat mengurai gambar dan teks, sedangkan GPT-3.5 hanya dapat memproses teks.
Dalam pengumumannya, dilansir dari laman resmi OpenAI juga menunjukkan kemampuan GPT-4 untuk menjelaskan lelucon dari serangkaian gambar yang menampilkan smartphone dengan pengisi daya yang salah dan menjelaskan mengapa itu lucu.
Menambahkan dan Membuat Kode Pemrograman
Dalam demo tebarunya, OpenAI juga menunjukkan bagaimana GPT-4 dapat membuat kode untuk situs web berdasarkan sketsa yang digambar tangan misalnya.
OpenAI juga bekerja dengan startup Be My Eyes, yang menggunakan pengenalan objek atau sukarelawan manusia untuk membantu orang dengan masalah penglihatan, untuk meningkatkan aplikasi perusahaan dengan GPT-4.
Fungsionalitas semacam ini tidak sepenuhnya unik, tetapi OpenAI mengklaim GPT-4 dapat menghasilkan tingkat konteks dan pemahaman yang sama dengan sukarelawan manusia.
Memberikan Jawaban Lebih Detil dan Panjang
Model bahasa pada AI selalu dibatasi dalam jumlah teks yang disimpan dalam memori jangka pendeknya. Namun, OpenAI memperluas kemampuan ini untuk GPT-4.
OpenAI mengklaim, dibandingkan dengan versi sebelumnya, GPT-4 mampu menghasilkan respons tertulis yang lebih panjang, lebih detail, dan lebih andal.
Sistem saat ini bisa memproses seluruh makalah ilmiah dan novel sekaligus, memungkinkannya untuk menjawab pertanyaan yang lebih rumit dan menghubungkan lebih banyak detail dalam pertanyaan yang diberikan.
Sebagai informasi, GPT-4 mengukur masukan dan keluarannya dalam satuan yang dikenal sebagai ‘token’. Proses tokenisasi ini cukup rumit, sebuah token kira-kira sama dengan empat karakter dan 75 kata umumnya membutuhkan sekitar 100 token.
Jumlah maksimum token yang dapat digunakan GPT-3.5 adalah sekitar 3.000 sampai 4.000 kata. Sedangkan GPT-4 dapat memproses sekitar 32.000 token, yang menurut OpenAI mampu menghasilkan sekitar 25.000 kata. (IRN)
Baca Juga: Dulu Dukung Palestina, Sekarang Elon Musk Dukung Israel Perangi Hamas
chat gpt ai open ai kecerdasan buatan elon musk artificial intelligence
Bimbingan Manasik Haji di Semarang
Dosen UTM Jakarta Gelar Pelatihan untuk Tingkatkan...
Kampanye Mural Anti Perundungan
Menhub Kunjungi Rumah Duka Siswa STIP Jakarta di B...
Buntut Meninggalnya Taruna STIP, Menhub Pastikan P...