CARITAU MAKASSAR – Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, Nurdin Halid melayangkan laporan somasi kepada Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe.
Hal itu dibuktikan saat Tim Kuasa Hukum Nurdin Halid yang diwakili Syahrir Cakkari saat melaporkan Taufan Pawe ke Polda Sulsel, Senin (25/7/2022).
Baca Juga: Bandingkan dengan Koalisi Lain, PKB dan Gerindra Klaim Paling Siap Hadapi Pilpres 2024
Sebelumnya, Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe menyatakan siap menghadapi jika pernyataannya dipersoalkan oleh tim hukum HAM Nurdin Halid.
Hal itu disampaikan Taufan Pawe menjawab pertanyaan wartawan soal somasi tim hukum Nurdin Halid, Syahrir Cakkari.
Wali Kota Parepare itu baru tiba dari Jakarta. Ia tidak berada di Makassar ketika dua kelompok ribut-ribut di Kantor DPD I Golkar Sulsel.
"Saya jujur katakan kejadian ini memang sumbernya dari Pak Nurdin Halid, bahkan ada kata otaki. Saya bilang ini off the record, tapi sudah keluar (ke publik) apa boleh buat. Saya bukan orang munafik saya bukan orang pengecut. Itu realitas hidup saya, saya akan hadapi apapun," ungkapnya.
Taufan Pawe menambahkan rapat pleno pengurus DPD I yang dipimpin Ketua Harian Kadir Halid punya rangkaian dengan sejumlah peristiwa sebelumnya. Oleh karena itu, ia menyebut diksi diotaki dalam pernyataannya sebelumnya.
"Sebenarnya statement itu bersumber dari pertanyaan wartawan. Saya katakan kejadian sekarang ini adalah rangkaian kejadian yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lain," kata Taufan Pawe
"Terus pertanyaan selanjutnya bagaimana tanggapan saya dengan keadaan ini. Saya katakan kader Golkar yang baik tidak mungkin saling mencederai, tidak mungkin ambil langkah inkonstitusional," lanjutnya.
Politisi berlatar doktor ilmu hukum itu menilai rapat pleno kubu Kadir Halid tidak sah berdasarkan juklat nomor 4 tahun 2020.
Menurutnya juklat itu mengatur secara jelas rapat pleno hanya bisa dipimpin ketua. Kedua rapat pleno agendanya harus jelas, harus tercantum dengan baik.
"Bahkan agenda tercantum dengan baik supaya persiapan pleno cukup. Undangan pleno kemarin itu hanya undangan pleno tidak ada agendanya. Saya dikonfirmasi pengurus, saya bilang itu tidak sah. Saya di Jakarta ada agenda tidak bisa hindari. Ada dari menteri," katanya.
Taufan Pawe mengaku siap jika kubu Nurdin Halid melayangkan somasi atas perbuatannya.
"Sekarang kalau bicara itu mau dipersoalkan itu mau disomasi, dalam hukum ada namanya Notoir. Saya sudah siap dengan pembelaan," katanya.
"Tidak menutup kemungkinan saya punya kartu truf untuk membuktikan, tapi semuanya itu saya harus katakan kepada kita saya lebih cinta Golkar. Saya tidak mau rusak Golkar, ini kata kuncinya," lanjut Taufan Pawe.
Taufan Pawe menyatakan siap membuktikan pernyataannya jika ada pihak yang keberatan.
"Kalau saya ada keberatan, itu otaknya si A saya bisa buktikan. Dalam teori hukum ada istilah kausalitas, sebab akibat. Kalau ada asap saya harus buktikan ada api. Insyaallah saya adalah kader Golkar, saya selalu menjaga harkat, martabat, dan marwah Golkar," katanya. (KEK)
Baca Juga: Temui Gibran di Solo, Trick Politik Anies untuk Memecah Belah PDIP
golkar sulsel memanas nh lapor ke polisi taufan pawe terima tantangan politik golongan karya nurdin halid
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...