CARITAU JAYAPURA - Gempa berkekuatan M4,9 mengguncang Kota Jayapura pada kedalaman 10 Kilometer. Adapun, Badan Geologi memprakirakan kejadian gempa bumi ini berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif berarah timur laut - barat daya, serta mekanisme sesar oblik dengan komponen normal.
Diterangkan lebih lanjut, lokasi gempa yang terletak di dekat Kota Jayapura tersusun oleh morfologi daratan hingga dataran bergelombang dan pada bagian selatan merupakan perbukitan bergelombang hingga terjal.
Baca Juga: Gempa M6,3 Guncang Talaud Sulut, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Wilayah ini pada umumnya tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf, batuan berumur Tersier (batuan sedimen, batugamping), dan endapan Kuarter berupa endapan pantai, endapan sungai dan endapan rawa.
Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter, batuan batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.
Gempa bumi telah mengakibatkan terjadinya bencana, yaitu kerusakan beberapa bangunan di Kota Jayapura antara lain Dermaga DPRD, RS Provita, mal Jayapura, Swissbell hotel, ruko di Bucend II Entrop.
Menurut data BMKG guncangan gempa bumi dirasakan di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura pada skala intensitas IV MMI (Modified Mercally Intensity).
Sementara Badan Geologi mencatat setidaknya ada permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi menengah hingga tinggi.
Kejadian gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa bumi terletak di pesisir pantai, karena tidak mengakibatkan terjadinya deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami. Menurut data Badan Geologi pantai utara Jayapura tergolong rawan tsunami, dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai berkisar antara 2,87 m hingga 4,38 m.
Untuk itu, Badan Geologi menyarankan masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat.
"Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami," tulis Badan Geologi di website resminya, Senin (2/1/2023).
Kemudian, bangunan di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, agar dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi dan harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi
"Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) seperti retakan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi," tutup laporan tersebut. (RMA)
Baca Juga: BPBD Gunung Kidul: Taman Budaya Gunung Kidul Rusak Akibat Gempa
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...