CARITAU JAKARTA - Primitive Monkey Noose (PMN), band asal Batulicin, Kalimantan Selatan tengah menjalankan rangkaian Java Tour 2023 yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 6 September 2023. Sebelum menutup rangkaian turnya di Bandung, PMN juga sempat mentas di Synchronize Fest 2023 dan media visit di Jakarta.
Baca Juga: Ratusan Marga Batak Berkumpul di Gimme Cafe Batulicin pada Acara Batak Nite 2024
Dalam rangkaian kegiatan Java Tour 2023, PMN juga berkesempatan mampir di studio Caritau.com untuk mempromosikan album terbaru mereka yang dirilis oleh Demajors Records, ‘Waja Sampai Kaputing’.
Album kedua Primitive Monkey Noose tersebut dirilis dalam format digital dan fisik berupa compact disc (CD) yang telah resmi beredar mulai 25 Agustus 2023 silam.
Saat berkunjung ke kantor Caritau.com, sebelum berbincang-bincang, PMN melakukan taping untuk program YouTube ‘Live at Caritau’. Dalam kesempatan tersebut, PMN membawakan tiga buah lagu yakni ‘Asal Hati Senang’, ‘Ayo, Keluar!, dan focus track dari album terbaru mereka ‘Kada Kawa Kawan Ae’. Penampilan PMN selengkapnya bisa disaksikan di channel YouTube Caritau.com.
Album ‘Waja Sampai Kaputing’ sendiri membawa spirit punk yang diusung PMN yang dirangkum dalam 7 buah track. Judul album tersebut diambil dari semangat kebudayaan masyarakat Banjar, yang bermakna 'terus berusaha sampai akhir hayat'.
"Ada tujuh lagu yang dimuat dalam album ini, dengan focus track 'Kada Kawa Kawan Ae,' . Lagu tersebut akan mengajak siapa saja bernyanyi dan berteriak bersama,” ujar Richie Petroza, vokalis PMN saat berbincan di studio Caritau.com, Senin (5/9/2023)
Band yang beranggotakan Richie Petroza (vokal), Oveck Arsya (gitar), Ridho (gitar), Wan Arif Fadly (panting), Denny Sumaryono (gitar bas), dan Juli Yusman (drum) itu, memilih ‘Kada Kawa Kawan Ae’ sebagai single utama. Lagu tersebut mengajak siapa saja untuk bernyanyi dan berteriak bersama.
Pada saat Synchronize Fest 2023, PMN cukup mencuri perhatian dengan penampilannya. Pasalnya, PMN menggunakan instrumen musik tradisional Suku Banjar, yakni Panting. Selain itu, beberapa materi mereka pun menggunakan bahasa tradisional Banjar. Selain itu, PMN juga mengcover ‘Mahadang Ading’ karya musisi legendaris Banjar, Fadly Zour.
Saat ditanya soal alasan memilih Panting sebagai instrumen tambahan, PMN menjelaskan, hal tersebut merupakan sebuah statement dan ciri khas yang sengaja mereka tonjolkan dalam mengangkat semangat lokalitas.
"Sasumbarnya kami, tidak ada satupun musisi di dunia mengkolaborasikan panting dengan musik punk rock," kata Richie Petroza.
Panting sendiri adalah alat musik petik tradisional asli Banjar, Kalimantan Selatan. Berbentuk mirip mandolin dengan empat buah senar. Pada umumnya, alat musik ini dimainkan sebagai alat musik tradisional yang mengiringi resepsi penikahan, dan acara tradisional lainnya. Namun, PMN mengkolaborasikannya sebagai instrumen dalam musik punk rock.
Tak hanya alat musik, dalam materi-materinya PMN juga banyak menghadirkan semangat lokalitas. Mereka banyak berkisah lewat perspektif budaya lokal dari pesisir Kalimantan, tentang keresahan sosial, seni bertahan hidup, dan hal-hal lain tentang kehidupan.
Menariknya, pilihan tema tersebut mereka balut dengan musik yang keras, cepat, dan lirik yang sarkas. Musik mereka terasa dekat dengan sub-genre dari punk-rock, Orgcore yang mengelaborasi pop-punk, folk, ska, rockabilly, dan irish/celtic punk yang eklektik. Meskipun begitu, PMN tak mau ambil pusing dengan pelabelan genre tersebut.
"Kita sih terserah, orang mau menyebut musik PMN dalam ranah celtic/Irish, tapi menurut kami, PMN memainkan musik versi kami sendiri," tambah Richie.
Sebelum menutup rangkaian Java Tour 2023, di Extreme Moshpit, Bandung hari ini PMN juga sempat mentas di gelaran Twin House, M Bloc Space pada Selasa (5/9/2023).
Tampil sebagai band penutup di acara event mingguan tersebut, PMN membawakan enam buah lagu andalan mereka, yakni ‘Anthem of South Borneo’, ‘Batulicin Youth Crew’, ‘Asal Hati Senang’, ‘Go Hard or Go Home’, ‘Kada Kawa Kawan Ae’, yang ditutup dengan ‘Ayo, Keluar!. (IRN)
Baca Juga: Promo Album Kedua, Primitive Monkey Noose Gelar Java Tour 2023
java tour primitive monkey noose primitive monkey noose java tour 2023 PMN batulicin live at caritau Kada Kawa Kawan Ae demajors
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...