CARITAU QATAR – Timnas Spanyol secara mengejutkan takluk dari Maroko lewat drama adu penalti. Kendati menguasai laga, Tim Matador tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada selama 90 menit di lapangan, plus 2x15 menit waktu tambahan.

Berdasarkan statistik, Spanyol catatkan 77% penguasaan bola dengan total operan sebanyak 1019. Namun, tim asuhan Luis Enrique itu hanya melepaskan 13 tembakan, satu di antaranya tepat sasaran.

Tersingkirnya Spanyol di babak 16 besar Piala Dunia 2022 turut disesali oleh pemainnya, Rodri. Gelandang milik Manchester City itu lantas mengecam taktik yang diusung lawannya, serta menyebut Maroko sama sekali tidak menawarkan apapun.

“Maroko sama sekali tidak menawarkan apa pun, tanpa bermaksud melecehkan mereka,” kata Rodri, dikutip Daily Express Kamis (8/12/2022).

“Dalam hal permainan, mereka tidak melakukan apa-apa,” lanjut gelandang berusia 26 tahun itu.

"Kami mengira tim lawan akan bertahan, ini rumit, ini bikin frustrasi. Kuharap seseorang di atas sana bisa membantu kami. Sepakbola memang terkadang kejam. Tim sudah habis-habisan, kurasa kami pantas lolos," tukas Rodri.

Sebagaimana diketahui, Spanyol tersingkir secara mengejutkan dari perwakilan Benua Afrika, Maroko lewat adu penalti. Tiga penendang Spanyol, yakni Pablo Sarabia, Carlos Soler dan Sergio Busquets gagal mengeksekusi penalti dengan baik. Sementara itu, tiga dari empat penendang Maroko malah sukses menjaringkan si kulit bundar. 

Maroko menutup skor adu penalti 3-0, usai tendangan panenka Achraf Hakimi membuat Unai Simon terkecoh. Bagi Spanyol, kekalahan ini menambah catatan buruk mereka usai meraih Juara Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. 

Dengan catatan, Tim Matador gagal total di 2014, dan gagal menembus perempat final di dua edisi terakhir (Rusia 2018 dan Qatar 2022). (RMA)