CARITAU MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Moh Ramdhan Pomanto menyambut baik produksi ‘Badik The Movie’ sebuah film yang mengangkat budaya dan kearifan lokal.

"Alhamdulillah, tadi saya lihat trailer-nya bagus. Ini terbukti kerja-kerjanya serius. Saya yakin film yang mengangkat budaya Kota Makassar ini memiliki banyak penonton," papar Ramdhan saat menerima kunjungan tim produksi film "Badik The Movie" di kediamannya, Rabu, (12/1/2022).

Pria disapa akrab Danny Pomanto dalam pertemuan tersebut menyarankan tim produksi mengambil gambar lorong-lorong sebagai dimasukkan menjadi bagian latar film karena sudah menjadi ciri khas Kota Makassar

“Kan shot (pengambilan gambar) di CPI (Central Poin of Indonesia) sudah ada. Lorong juga dimasukkan. Biar setiap sudut Kota Makassar yang beda itu tampil di film Badik ini. Saya yakin itu akan tambah menarik,” ujarnya.

Menambahkan pernyataan Danny, Kepala Dinas Pariwisata Makassar, Moh. Roem, saat mendampingi tim produksi film Badik mengemukakan kedatangannya untuk meminta dukungan dan doa restu agar film ‘Badik The Movie’ bisa diterima publik.

"Tujuan kita untuk meminta dukungan dan doa restu agar film Badik ini bisa berjalan dengan lancar dan diterima dengan baik di dunia perfilman," ujar Roem.

Produser film "Badik The Movie", Faisal, mengatakan, film ini bertujuan melestarikan dan memperkokoh kepemilikan budaya Bugis-Makassar. Faisal bersama pemuda kreatif Makassar lainnya menggarap film ini di bawah rumah produksi Manggala Cinema.

Ia menambahkan pihaknya merasa terpanggil demi mengangkat cerita badik, mengingat kultur budaya di wilayah Sulsel terus tergerus budaya barat dan semakin luntur, dan mungkin ditinggal generasi milenial.

"Badik adalah salah satu senjata andalan peninggalan budaya. Bahkan, sempat diklaim negeri tetangga. Maka dari itu kami merasa terpanggil untuk memperkenalkan kepada dunia bahwa Badik adalah warisan budaya dari Sulsel," ujarnya menekankan.

Film yang dijadwalkan tayang tahun inia mengisahkan dua kakak beradik yaitu Unru dan Badik, anak seorang guru silat yang berada di pelosok Makassar yang memiliki cita-cita berbeda. (RIO)