CARITAU JAKARTA - Para tersangka (Wowon Cs) pembunuhan berantai di Bekasi, Cianjur, dan Garut mengaku menyesali perbuatan mereka dan menyatakan akan bertobat. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menghadirkan para pelaku pembunuhan berantai yang terjadi di Bekasi, Cianjur, dan Garut tersebut.
Ketiganya, yakni Wowon alias Aki Banyu, Duloh alias Solihin, dan M Dede Solehudin dihadirkan oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya di depan awak media, di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Baca Juga: Polri Tangkap 17 dari 27 Terduga Teroris Kelompok Anshor Daulah di Jawa Barat
"Saya menyesal. Sekarang saya mau tobat, apa pun hukumannya saya terima," ujar Wowon di depan para wartawan.
Selain itu, Wowon yang menjadi otak dari semua pembunuhan berantai yang terjadi, juga menyampaikan permintaan maaf ke pihak keluarga korban yang dibunuhnya.
Senada dengan Wowon, sang algojo Solihin alias Duloh juga telah siap jika nantinya akan dihukum mati.
"Apa saja (hukumannya) yang itu dilaksanakan, saya terima," kata Duloh.
Baca juga: Polisi Bongkar Makam Salah Satu Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs di Garut
Duloh juga merasa bersalah dan mengaku khilaf telah melakukan pembunuhan atas suruhan Aki Banyu yang diperankan oleh Wowon. Dede Solehudin yang juga salah satu komplotan Wowon mengaku menyesal mengikuti perintah Aki Banyu.
"Saya menyesal Pak, apalagi saya baru tahu kalau Aki Banyu adalah Wowon," kata Dede Solahudin kepada wartawan.
Sebelumnya para tersangka Wowon, Duloh, dan Dede, dilansir dari Antara, melakukan pembunuhan berantai di Bekasi, Cianjur, dan Garut dengan total korban sembilan orang.
Selain membunuh, komplotan ini juga melakukan penipuan para tenaga kerja wanita (TKW) dengan jumlah korban sebanyak 11 orang, di antaranya baru dua orang yang telah dimintai keterangannya oleh Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut pihaknya saat ini masih mencari keberadaan TKW lainnya yang juga menjadi korban komplotan Wowon.
"Sisanya ini sedang kami cari. Kami akan menghubungi keluarganya, yang ada di Indonesia, yang sudah kembali ke Indonesia, kami hubungi keluarganya untuk mencari keberadaan daripada korban penipuan ini," kata Hengki pada Kamis (26/1/2023). (IRN)
Baca Juga: Bantah Tuduhan Bekingi Al-Zaytun, KSP Moeldoko: Emang preman? Itu yang Ngomong Sekolah Dulu
pembunuhan berantai wowon pembunuhan bekasi satu keluarga diracun polres garut jawa barat
Dukung Pencanangan HUT Ke-497 Kota Jakarta, Dishub...
Pabrik Smelter Nikel di Kaltim Terbakar, Dua Peker...
PLN Siap Sukseskan KTT WWF 2024 di Bali
Korban Tewas Gaza Capai 35.272, Serangan Israel Ta...
Polisi Gagalkan Penyelundupan 570 Botol Arak Bali...