CARITAU SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akhirnya mematenkan enam motif batik khas Kota Pahlawan setelah melalui proses yang panjang.
“Pengajuan kepada Kemenkumham sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu, dan akhirnya keluar hak patennya sekitar seminggu ini,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos, Selasa (15/11/2022).
Fauzie menjelaskan keenam motif batik itu benar-benar menggambarkan Kota Surabaya dari berbagai hal, sehingga ke depannya motif batik ciri khas Surabaya itu siap diedarkan dan diproduksi secara massal.
Adapun enam motif batik yang sudah dipatenkan itu adalah Motif Batik Sparkling, Motif Batik Kintir-Kintiran, Motif Batik Abhi Boyo, Motif Batik Gembili Wonokromo, Motif Batik Kembang Bungur, dan Motif Batik Remo Surabayan.
“Jadi, keenam motif batik ini adalah pemenang 1-6 dari Lomba Desain Batik Surabaya 2022. Para pengrajin batik banyak menyetorkan karyanya kepada kami, dan setelah melalui proses penjurian yang sangat ketat akhirnya terpilihlah enam motif batik ini,” katanya.
Bang Yos sapaan Fauzie Mustaqiem Yos memastikan setelah dipatenkan Pemkot Surabaya bersama semua elemen akan terus memasarkan dan mengenalkan motif-motif tersebut, baik di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.
Salah satu cara untuk memperkenalkan motif batik khas Surabaya itu dengan cara menggelar Spontanz Festival in Collaboration With Batik Surabaya.
“Nanti para artis ibu kota akan menggunakan busana batik khas Surabaya itu,” katanya.
Pemkot Surabaya juga memasarkan produk khas Surabaya itu di Surabaya Kriya Gallery (SKG) Reborn.
“Kita juga lagi cari tempat khusus untuk praktek langsung pembuatan batik khas Surabaya itu. Jadi, nanti kalau ada tamu-tamu dari luar kota dan luar negeri, bisa mengunjungi tempat tersebut sekaligus belajar batik dan mengetahui secara langsung proses pembuatannya batik khas Surabaya itu,” tegasnya.
Cerita Dibalik Motif
Putu Sulistiani, salah satu pengrajin batik Surabaya dari Batik Dewi Saraswati mengaku sangat senang dan bangga karena akhirnya Surabaya memiliki motif batik khas Surabaya.
“Terlebih dukungan Pemkot sangat intens memasarkan produk-produk batik khas Surabaya, sehingga ini akan menjadi pemacu semangat para pengrajin untuk terus berkarya,” katanya.
Sementara itu, Nuraini Farida, salah satu pengrajin batik yang mencetuskan motif batik Kintir-Kintiran menjelaskan bahwa desain motif batik ini menggambarkan bahwa Surabaya di kelilingi beberapa sungai.
Desain ini juga melambangkan bahwa arek-arek Suroboyo bagaikan aliran air yang bisa mengikuti kemanapun kemajuan zaman, artinya arek-arek Suroboyo bisa berada dalam kondisi apapun untuk memperjuangkan hidup dan cita-citanya.
Nuraini menjelaskan desain Kintir-kintir ini juga ada garis lengkungan dan garis yang bergerigi untuk mewakili aliran sungai dan alam mangrove dengan akar-akarnya yang tampak tajam. Ada pula ornamen Suro dan Boyo dalam bentuk stilasi yang melambangkan arek-arek Suroboyo.
“Saya juga cantumkan semanggi yang melambangkan cinta dan harmoni, serta ada ornamen garis-garis bambu sebagai lambang perjuangan dan loyalitas. Jadi, semuanya ada maknanya dan itu menggambarkan kota kita tercinta, Surabaya,” pungkasnya.(HAP)
enam motif batik khas surabaya dipatenkan dan siap diproduksi massal
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...