CARITAU MAKASSAR – Selama 10 bulan terakhir, ekspor di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai Rp16,19 triliun. Eskpor itu dilakukan per Januari-Oktober tahun 2021 berdasarkan Data BPS.
Ada 10 negara yang menjadi tujuan utama Sulsel untuk ekspor di antaranya Jepang, China, Amerika Serikat, Malaysia, Korea, Rusia, Belanda, Jerman, India, dan Plilipina.
Peningkatan ini tentu jadi angin segar dalam pemulihan perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan melakukan peningkatan dan pengembangan ekspor.
Peningkatan ekspor itu pun turut berdampak pada perekonomian Sulsel. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel dikatakan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan pada kuartal III/2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,24%.
Jika dibandingkan tahun 2020 lalu, ekspor Sulsel mengalami pertumbuhan 14,45%. Sementara neraca perdagangan Januari-Oktober 2021 mengalami surplus US$ 558,9 juta (Rp7,93 triliun) meningkat dari tahun 2020 yang juga mengalami surplus US$ 399,19 juta (Rp5,66 triliun).
Adapun dari 133 komoditas dari Sulsel yang diekspor pada periode Januari-Oktober 2021, ada 10 komoditas utama yang jadi primadona yakni nikel, rumput laut, carragenan, udang segar, kakao liquor, mete kupas, biji kakao, telur ikan, clinker, dan ikan olahan.
Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari F Radjamilo menyampaikan, komoditas dan produk yang berkontribusi ekspor periode Januari-Oktober 2021, yakni dari sektor tambang 63,01%, sektor pertanian dan perikanan berkontribusi 19,27%, dan sektor industri 17,72%," jelasnya.
Sementara untuk Periode Maret – Oktober 2021, pertumbuhan ekspor di Sulsel juga meningkat cukup signifikan.
"Pada periode Maret-Oktober 2021 ekspor Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan sebesar 15,75 persen, dengan total nilai ekspor sebesar US$ 957,61 Juta atau setara dengan Rp. 13,59 Triliun," jelasnya.
Ia pun menyampaikan, beberapa perencanaan untuk peningkatan ekspor yakni Fasilitasi ekspor direct flight Makassar tujuan Hongkong, direct flight Makassar tujuan Singapura, ekspor direct call jalur laut Makassar tujuan Shanghai China, dan membangun fasilitas konsolidasi cargo (Dry Port) di kabupaten Sidrap dan Kabupaten Jeneponto.
Dimana, kata dia, pihaknya bekerjasama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia Kementerian Perdagangan RI telah melaksanakan Ekspor Coaching Program kepada 30 UKM Orientasi ekspor Sulawesi Selatan.
"Dilakukan pula ektensifikasi komoditas ekspor, ektensifikasi negara tujuan ekspor, serta optimalisasi ekspor ke Negara-negara mitra dagang yang menjalin kerjasama perdagangan FTA dengan Pemerintah RI," katanya.
Sementara itu, Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman berharap, dengan peningkatan ekspor ini dapat berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat.
"Ini salah satu upaya untuk pemulihan perekonomian, yang juga berdampak pada pendapatan masyarakat kita. Kita terus menggenjot untuk peningkatan ekspor, khususnya pada sektor pertanian dan perikanan yang menjadi komoditas utama dari daerah kita ini," tandasnya. (KEK)
ekspor sulsel meningkat komoditi di sulsel yang jadi primadona ekspor
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...