CARITAU JAKARTA - Drummer asal Amerika Serikat Aaron Spears, meninggal dunia pada Senin, 30 Oktober waktu setempat. Kabar tersebut disampaikan istrinya, Jessica, dalam sebuah pernyataan keluarga yang diunggah di akun Instagram milik Aaron Spears @aspears.
“Dengan berat hati dan kesedihan yang luar biasa saya menyampaikan kabar meninggalnya suami tercinta, Aaron Spears,” bunyi pernyataan tersebut, dikutip Selasa (31/10/2023)
“Aaron bukan hanya seorang drummer yang berprestasi, dikagumi oleh banyak orang karena bakat dan hasratnya yang tak tertandingi terhadap musik, namun dia juga seorang ayah yang berbakti kepada putra kami yang berharga, August,” lanjutnya.
Aaron Spears wafat di usia 47 tahun. Dalam pernyataan yang disampaikan sejauh ini, tidak dijelaskan penyebab dari kepergian drummer yang baru saja berulang tahun empat hari lalu itu.
Aaron dikenal sebagai salah satu drumer sesi dan tur yang banyak mengiringi penyanyi-penyanyi besar Amerika Serikat. Nama-nama seperti Usher, Miley Cyrus, Backstreet Boys, Britney Spears, Carrie Underwood, Chaka Kahn, Mary Mary, Lady Gaga, Tiziano Ferro, Jordan Sparks, dan terakhir Ariana Grande pernah bekerjasama dengan Aaron.
Ariana Grande, melalui Instagram Story pun ikut menyampaikan dukanya. Aaron Spears merupakan drummer yang kerap terlihat saat Ariana menggelar tur untuk album Dangerous Woman.
“Aku tidak bisa memikirkan hal ini, kami semua sangat beruntung bisa mengenal Aaron. Cahaya paling terang dari manusia, selalu yang paling baik, selalu tersenyum. Saya sangat tersanjung dan bersyukur bahwa kita bertemu dan telah menghabiskan begitu banyak waktu istimewa bersama. Terima kasih atas kecemerlanganmu, atas tawa kita, dan atas kebaikanmu yang terus-menerus,” tulis Ariana Grande.
Aaron sendiri dikenal sebagai drummer dengan gaya jazz dan RnB yang enerjik. Aaron lahir pada tanggal 26 Oktober 1976. Kecintaannya pada musik saat dia masih balita di sebuah gereja pentakosta di DC, the Church of God and Christ.
Melihat dan mendengarkan paduan suara dan pemain musik terutama pemain drum meninggalkan kesan yang sangat mendalam bagi Aaron spears. Pertama kalinya Aaron Spears bermain drum sendiri adalah ketika ia berumur lima tahun. Ibu Aaron Spears mendorongnya untuk mengambil kursus musik saat ia mulai bermain drum.
Selama seminggu, Aaron Spears belajar tentang rudiment dasar dengan seorang guru, namun ia tidak menikmatinya sehingga ia memutuskan untuk berhenti dari kursus drum tersebut. Ia tidak mendapatkan pelatihan musik secara formal hingga SMA dimana ia bergabung dengan band jazz di sekolahnya dan belajar membaca musik.
Perkembangan Aaron Spears sebagai pemusik sangat dipengaruhi oleh musik-musik yang banyak ia dengarkan yaitu musik koleksi orangtuanya. Artis Gospel seperti The Winans, Commission, The Hawkins, dan Hezekiah Walker. Selama beberapa tahun drummer dari artis – artis tersebutlah yang menjadi makanan bagi kreatifitas dan passion dalam bermain drum.
Pada saat ia berumur kurang lebih 16 tahun, Aaron mulai mengalihkan perhatiannya pada pemain drum groove dan jazz-fusion terbaik di dunia. Semuanya dimulai saat ia menonton video Zildjian day di New York (1987).
Permainan dengan birama ganjil dari Alex Acuña dan Vinnie Colaiuta sangat menarik perhatiannya sehingga ia mulai mencari-cari tentang mereka, dan dalam pencariannya ini ia menemukan pemain drum lainnya seperti Dennis Chambers, Dave Weckl, dan Steve Gadd.
Sebagai catatan, Aaron Spears sempat mentas di Indonesia pada 2013 silam. Di tengah kesibukannya menjadi drummer tur untuk banyak musisi dunia, Aaron Spears memeriahkan event tahunan ke-4 Bandung Drums Day di gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) pada November 2013 silam. (IRN)
Aaron Spears Aaron Spears Meninggal Dunia drummer ariana grande usher session session player
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...