CARITAU JAKARTA – Bank DKI membukukan pertumbuhan penyaluran kredit pada kuartal I 2022 sebesar 13,7% menjadi Rp38,3 triliun pada Maret 2022 dibanding posisi Maret 2021 sebesar Rp33,6 triliun.
“Pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh penyaluran kredit pada sektor UMK yang meningkat sebesar 26,1% menjadi Rp1,77 triliun pada Kuartal I 2022,” kata Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI Romy Wijayanto dalam keterangan resmi, Minggu (24/4/2022).
Baca Juga: BSI Gandeng Qasir.id Dorong Digitalisasi 24 Ribu UMKM
Romy menengaskan Bank DKI akan terus mendorong pemberdayaan UMKM di DKI Jakarta dan wilayah sekitarnya melalui penyaluran kredit kepada pedagang UMKM JakPreneur dan pedagang BUMD Pangan seperti Perumda Pasar Jaya, Food Station, Dharma Jaya.
"Mulai tahun 2022, Bank DKI juga dipercaya untuk menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp1 triliun kepada pelaku UMKM," ujar Romy.
Kredit segmen konsumer, Bank DKI pada kuartal I 2022 juga mengalami pertumbuhan secara year on year sebesar 12,8% menjadi Rp15,3 triliun dari semula Rp13,56 triliun pada kuartal I 2021.
Segmen komersial pada kuartal I 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 19,6%, dari Rp12,08 triliun pada kuartal I 2022 menjadi sebesar Rp14,45 triliun.
Segmen syariah, juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,5% menjadi 6,32 triliun dari periode sama tahun lalu Rp5,94 triliun.
“Secara bertahap, Bank DKI juga terus melakukan perbaikan kualitas kredit yang terjaga. Pada kuartal I 2022, Rasio NPL gross masih terjaga sebesar 3,05%, membaik dibanding periode sebelumnya 3,19%,” kata Romy.
Dalam memitigasi berbagai risiko yang mungkin dihadapi kedepannya, Bank DKI juga secara konsisten juga terus melakukan peningkatan pencadangan yang ditandai dengan peningkatan coverage ratio Bank DKI menjadi sebesar 160,54% pada kuartal I 2022.
Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan sebesar 34,32% menjadi Rp57,74 triliun dari Rp42,98 triliun pada kuartal I 2021. Sehingga mendorong pertumbuhan total aset Bank DKI sebesar 27,7%menjadi Rp 71,13 triliun.
Perolehan laba bersih sebesar Rp 198,01 miliar terutama didorong oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 13,5%, dari sebelumnya sebesar Rp 629 miliar pada kuartal I 2021 menjadi sebesar Rp 713 miliar pada kuartal I 2022.
“Adapun pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) tumbuh 44,7% menjadi Rp395 miliar dari semula Rp273 miliar pada kuartal I 2021,” katanya.
Di kuartal I 2022, Fee Based Income Bank DKI juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan sebesar 19,6%, dari semula di kuartal I 2021 Rp97 miliar menjadi Rp116 miliar.(HAP)
Baca Juga: Pesan Menkeu ke BRI Tembusi 29,2 Juta UMKM yang Belum Miliki Akses Pembiayaan
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...