CARITAU JAKARTA - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo minta Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp3,2 triliun perlu segera dicairkan sebelum akhir 2022 guna membantu penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) kereta cepat sesuai target.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR pada Rabu (9/112022) Didiek menegaskan PMN Rp3,2 triliun bisa menjamin kesinambungan dan keberlanjutan proyek Kereta Cepat untuk bisa mulai beroperasi pada Juni 2023.
"Kalau PMN ini diberikan maksimal Desember 2022, maka kami bisa yakinkan tidak ada penambahan cost overrun lagi. Proyek akan selesai pertengahan 2023," kata Didiek.
Sementara Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menyatakan kesiapan infrastruktur tengah dalam progres.
“Per pekan kedua Oktober 2022, progres fisik sudah berjalan 79,51% dan progres investasi 90,60%,” katanya dalam RDP Komisi VI DPR, Rabu.
Rangkaian kereta inspeksi (CIT) dan beberapa rangkaian kereta penumpang (EMU) sudah dikirim dan sampai di Depo Tegalluar.
"Saat ini yang sudah siap kita ujicobakan infrastruktur itu 16 kilometer. Makanya pada showcase saat G20, kita lakukan uji dinamis kereta sepanjang 16 km. Dari Tegalluar sampai Kopo," kata Dwiyana.
Dwiyana menyebut Kereta Cepat membutuhkan waktu selama 38 tahun sebelum proyek patungan dengan China itu bisa balik modal dan memberikan keuntungan Negara.
Menurutnya, estimasi itu belum memperhitungkan pendapatan dari pengembangan Kawasan Berorientasi Transit (TOD).
"38 tahun itu dihitung oleh konsultan financial model dan review Feasibility Study, sudah memperhitungkan 3 tahun itu dengan tarif 250 ribu (rute) terjauh. Dan tidak lagi memperhitungkan revenue dari TOD" jelasnya.
Dwiyana menjelaskan dana yang dimiliki KCIC saat ini fokus menyelesaikan konstruksi. Namun, Dwiyana menyebut lahan yang dimiliki KCIC akan dimanfaatkan dan dikembangkan.
"Misalnya di Stasiun Halim ada lahan 3,4 hektar, pasti akan dikembangkan untuk properti yang mendukung pelayanan. Itu masih belum kita masukkan, artinya jadi cadangan," ujarnya.
Sebelumnya, tarif kereta cepat direncanakan sebesar Rp 350 ribu untuk jarak terjauh. Namun, Didiek menyebut berdasarkan konsultasi dengan Kementerian Perhubungan, tarif tertinggi KCJB direncanakan Rp 250 ribu. Tarif tersebut akan berlaku di tiga tahun awal dan kembali disesuaikan setelahnya. (HAP)
dirut kai minta dana rp3 2 triliun segera cair jamin kereta cepat beroperasi tepat waktu
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...