Caritau YOGYAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong Desa Wisata Tinalah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengoptimalkan potensi alam dan budaya perbukitan Menoreh sebagai upaya bangkit di masa pandemi.

Desa Wisata Tinalah yang terletak di pingir Sungai Tinalah dan perbukitan Menoreh itu terpilih masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 dari 1.831 desa wisata yang mendaftar dari seluruh Indonesia.

“Pentingnya manajemen desa wisata untuk mengenali potensi desa dan mengoptimalkan potensi tersebut, sehingga dapat menyejahterakan masyarakat, serta membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Terlebih di tengah pandemi hal itu sebagai salah satu upaya bangkit di saat sulit,” kata Menparekraf Sandiaga saat berkunjung ke Tinalah, Minggu (10/10/2021) .

Desa Wisata Tinalah yang memiliki konsep penyatuan alam dan nilai-nilai budaya dengan slogan ‘Pesona Alam dan Budaya’, memiliki bumi perkemahan di bawah bukit yang mudah dijangkau melalui satu akses atau pintu masuk sehingga keamanan terjamin.

Pengelola Desa Wisata Tinalah juga menerapkan protokol kesehatan berbasis Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (keberlanjutan lingkungan) atau CHSE.

Desa yang berjarak 25 km dari Kota Yogyakarta itu kaya potensi alam kaya, mulai dari Goa Sriti yang merupakan wisata sejarah tempat persembunyian Pangeran Diponegoro.

Kemudian Puncak Kleco yang merupakan salah satu titik pengembangan Desa Wisata Tinalah di mana wisatawan dapat menikmati matahari terbit di atas perbukitan Menoreh.

Juga disediakan Paket Wisata Camping Outdoor, yakni area camping yang dikelilingi perbukitan Menoreh serta berada di pinggir persawahan dan Sungai Tinalah yang biasa digunakan susur sungai.

Para wisatawan juga bisa memilih berbagai souvenir, berupa produk ekonomi kreatif kuliner seperti Wingko Tinalah, kripik debog pisang, kripik pegagan, kopi dan cokelat. Juga terdapat kerajinan piring anyaman lidi dan topi anyaman daun kelapa yang merupakan hasil karya masyarakat setempat.(bim)