CARITAU LONDON – Daftar negara yang memutuskan untuk melakukan boikot diplomatik di Olimpiade Beijing 2022 terus bertambah. Inggris, Kanada, dan Australia pada Rabu (8/12/2021) mengikuti langkah Amerika Serikat (AS) yang jadi negara pertama mendeklarasikan pemboikotan tersebut.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menegaskan kepada parlemen bahwa mereka tidak akan mengirim menteri ke Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Alasannya, hubungan antara Beijing dan London saat ini tengah tidak harmonis dan bahkan menjadi yang paling serius sejak pembantaian di Lapangan Tiananmen tahun 1989.
Alasan boikot diplomatik lainnya oleh Inggris adalah penganiayaan terhadap kelompok pro-demokrasi di Hong Kong yang merupakan bekas jajahan Inggris, dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim di wilayah Xinjiang.
Meski putuskan boikot diplomatik, namun Inggris seperti halnya negara pemboikot lainnya, tidak akan melakukan boikot olahraga, sehingga tetap akan mengirim para atlet untuk bertanding. "Saya tidak berpikir bahwa boikot olahraga masuk akal," ujar Boris.
Sementara itu di Ottawa, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan, para pejabatnya juga tidak akan menghadiri Olimpiade Beijing. Trudeau mengaku prihatin dengan pelanggaran hak asasi manusia yang berulang kali dilakukan oleh pemerintah Tiongkok. Sebelumnya pada Rabu, Australia juga mengumumkan boikot diplomatik Olimpiade Beijing 2022.
Ketiga negara tersebut mengikuti pengumuman AS pada Senin (6/12/2021) tentang boikot diplomatiknya. Washington menyoroti "genosida" Tiongkok terhadap minoritas Uighur di Xinjiang dan pelanggaran HAM lainnya.
Beijing Peringatkan AS
Langkah AS melakukan boikot diplomatik ke Olimpiade Beijing 2022 langsung ditanggapi oleh Tiongkok. Beijing memperingatkan AS akan menanggung akibatnya, sementara itu menuduh Canberra bersikap politis dan egois karena mengikuti Washington secara membabi buta.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin juga mengatakan bahwa negaranya tidak pernah bermaksud mengundang pejabat Australia ke Olimpiade Beijing.
"Apakah mereka datang atau tidak, tidak ada yang peduli," ujar Wang Wenbin sinis.
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...