CARITAU SURABAYA - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya menggelar pelatihan sablon, menjahit dan membuat kue bagi para pengemudi ojol perempuan agar bisa mendapatkan penghasilan tetap dan layak setiap bulan.
Kepala Dinsos Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan kegiatan ini merupakan kebijakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk membantu para pemgemudi ojol perempuan agar tidak bekerja hingga larut malam dengan memberi keahlian, peralatan hingga memfasilitasi akses pemasaran.
"Sebelumnya pak Eri Cahyadi telah memberikan modal usaha berupa peralatan, di mana 21 pengemudi ojol perempuan memilih pelatihan sablon sehingga kita gelar selama tiga hari agara mereka langsung praktek teknik sablon," kata Anna di Surabaya, Jumat (19/8/2022).
Untuk menambah semangat peserta, Anna menggelar perlombaan hasil sablon pada akhir pelatihan Sabtu, (20/8/2022). Juga menyiapkan peralatan sederhana agar usai pelatihan mereka sudah siap menerima orderan, seperti menyablon tas kantong belanja, kardus, dan map.
Sebelumnya Dinsos juga telah menggelar dua jenis pelatihan, yaitu menjahit dan membuat kue. Kemudian berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya untuk memberikan orderan bagi peserta pelatihan menjahit.
"Sedangkan untuk pelatihan pembuatan kue, sudah dikomunikasikan dengan Surabaya Hotel School (SHS) agar peserta pelatihan bisa membantu packing kue setelah mengikuti kelas premium. Jadi pangsa pasarnya jelas karena potensinya besar," ungkap Anna.
Untuk peluang peningkatan ekonomi bagi para pengemudi ojol perempuan yang mengikuti pelatihan sablon, Dinsos akan menawarkan jasa dan keahliaj mereka kepada tiap PD yang memberikan order sablon.
"Sablon di semua PD itu ada. Untuk jasa jahit dan pembuatan kue, sudah kami buatkan surat untuk menawarkan jasa mereka kepada setiap PD. Karena sesuai dengan arahan Wali Kota Eri Cahyadi, kami akan berkolaborasi untuk menerbitkan izin usaha dan lainnya bagi para pengemudi ojol perempuan," papar Anna.
Para pengemudi ojol perempuan sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Seperti saat pelatihan sablon, banyak diantara mereka yang meminta untuk dilakukan pelatihan tambahan, hingga pendampingan seusai gelaran pelatihan.
"Setiap pelatihan yang dilakukan, para instruktur memiliki grup dengan para pengemudi ojol perempuan. Artinya, para instruktur terus melakukan pendampingan. Kami juga akan mengusahakan beberapa peralatan tambahan untuk sablon, mungkin akan kami usahakan untuk pemberian cat agar bisa segera produksi," ujar Anna.
Saat ini Dinsos sedang progres pendataan pendapatan keluarga peserta pelatihan yang dikroscek dengan data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Dari 246, ada 106 masuk dalam kategori MBR, jadi semuanya kami lakukan pengecekan, mulai dari penghasilan keluarga hingga jumlah anak dalam keluarga tersebut," kata Anna.
Vidia Krismala (48) ojol perempuan warga kawasan Jalan Kapas Madya Kota Surabaya mengaku senang bisa pelatihan agar mengurangi pekerjaan di luar rumah.
“Jadi bisa mengurangi pekerjaan kita dijalan. Kita bisa menghasilkan atau membantu keuangan keluarga, karena sejak awal saya tidak ingin bekerja di jalanan terus. Kita bisa bekerja sambil mengawasi anak-anak di rumah, jadi bisa berbagi waktu,” kata Vidia yang berprofesi ojol sejak 2018.(HAP)
ciptakan penghasilan tetap pengemudi ojol perempuan dinsos surabaya gelar pelatihan khusus
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024