CARITAU JAKARTA - Masjid Raya Al-Arif masuk dalam daftar masjid tertua dan bersejarah di Jakarta.
Masjid yang dari dahulu dikenal dengan nama Masjid Jagal ini berada diwilayah Pasar Senen, Jalan Stasiun Senen, Kelurahan Senen, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.
Pengurus Masjid Raya Al-Arif, Muhammad Sururi, menerangkan, masjid ini didirikan oleh seorang pedagang dari Bugis, Upu Daeng H Arifuddin, bersama masyarakat setempat sekitar tahun 1695.
Baca Juga: Akses Menuju Istana Ditutup, Buruh Gelar Aksi Blokade Jalan Merdeka Barat
Awalnya, Masjid Raya Al-Arif dibangun untuk misi penyebaran ajaran Islam. Selain itu, untuk jadi tempat beribadah para pedagang, masyarakat dan perantau. Dulu masjid tersebut dinamakan Masjid Jami Jagal Senen.
"Tujuan awalnya dibangun untuk menyebarkan syariat Islam di sini. Kenapa namanya Masjid Jagal, ya karena dibangun ditengah-tengah perkampungan para tukang jagal hewan ternak, jadi dikasih nama Masjid Jagal," kata Muhammad Sururi.
Masih menurut Sururi, masjid tersebut berganti nama dari Masjid Jagal menjadi Masjid Raya Al-Arif pada tahun 1969.
Masjid yang memiliki luas bangunan sekitar 550 m2 dan dibangun di atas tanah seluas 2.850 m2 ini memiliki arsitektur campuran Jawa, kolonial Belanda, dan Timur Tengah (Arab).
Dari ketiga bentuk arsitektur tersebut, yang mendominasi adalah arsitektur tradisional Jawa yang direpresentasikan oleh bentuk atap tumpang dua dan konstruksi saka guru.
Dapat dikatakan bahwa proses akulturasi arsitektur yang terjadi adalah adaptasi karena di sana terjadi dominasi arsitektur lokal terhadap nonlokal (arsitektur Kolonial Belanda dan Timur Tengah).
Terdapat empat pilar berwarna emas di bagian dalam masjid sehingga terlihat kekar dan mewah. Pada bagian belakang masjid terdapat makam Upu Daeng Arifuddin selaku pendiri masjid tersebut. Juga terdapat empat makam sahabatnya.
Masjid Al-Arif sempat terancam dibongkar oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, ditahun 1969. Saat itu Bang Ali berniat melebarkan area Pasar Senen.
"Dulu sempat beberapa kali ingin digusur. Era Ali Sadikin juga pernah, tapi saya enggak tahu kenapa batal. Mungkin karena sudah ada dari zaman dulu," ujar Sururi.
Alhasil, Masjid Al-Arif masih kokoh berdiri sampai hari ini sejak didirikan tiga abad silam. (CARITAU - MUNZIR)
Baca Juga: Pertemuan PAN dan PDI Perjuangan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...