CARITAU JAKARTA - Kisah misteri Kali Ciliwung terus terngiang di masyarakat hingga kini. Aliran air yang telah berubah menjadi keruh menyimpan cerita mistis. Kisah ini disampaikan turun-temurun dan dipercayai oleh masyarakat yang tinggal di sekitar Kali Ciliwung. Berikut 4 cerita misteri Kali Ciliwung yang dihimpun dari berbagai sumber
1. Buaya Buntung
Baca Juga: Bendung Katulampa Siaga 3 Imbas Hujan Deras di Puncak Bogor
Salah satu kisah misteri yang sering didengar warga sekitar yakni mitos buaya buntung di Kali Ciliwung. Menurut kepercayaan yang berkembang, korban hilang yang hanyut di Ciliwung merupakan ulah dari siluman buaya yang menghuni sungai tersebut. Melansir berbagai sumber, salah seorang saksi yang pernah melihat buaya gaib ini mengatakan, sang buaya tidak akan mengganggu kecuali ada orang usil. Cerita lain mengatakan, buaya buntung ini telah menjadi cerita turun-temurun dari nenek moyang. Konon, buaya ini dimiliki oleh seorang warga keturunan Arab yang hidup pada zaman dahulu.
2. Istana Buaya
Banjir besar yang kerap terjadi lantaran meluapnya Kali Ciliwung sering berujung timbulnya korban jiwa. Di masyarakat sendiri ada mitos yang berkaitan dengan hal ini. Konon, arus Kali Ciliwung di bawah jembatan Kampung Melayu, Jalan Abdullah Syafei, terdapat istana buaya. Warga setempat menyebut area ini sebagai Kedung Buaya. Menurut cerita yang beredar, jika ada banjir besar itu tandanya ada buaya putih yang sedang naik.
3. Sering Terdengar Suara Gamelan
Wilayah Jawa Barat dahulu terkenal karena menjadi pusat kerajaan Pajajaran. Banyak orang mengatakan di wilayah Ciliwung sering terdengar suara gamelan atau karinding (musik khas Sunda) tepatnya di bawah jembatan Sempur. Warga setempat mengatakan bahwa wilayah tersebut merupakan tempat bertapanya raja-raja Pajajaran pada zaman dahulu.
4. Hantu Marrie
Tidak hanya buaya buntung, Kali Ciliwung juga memiliki cerita mistis tentang hantu seorang noni Belanda yang dikenal dengan nama Marrie. Kisah mistis ini diceritakan secara turun-temurun oleh orang-orang yang tinggal di sekitar muara Ciliwung. Marrie merupakan bangsawan Belanda yang jatuh cinta dengan pribumi. Meski tidak mendapat restu karena perbedaan kasta, mereka tetap menjalin hubungan secara diam-diam. Hingga suatu waktu orang tua Marrie mengetahui ini dan memutuskan untuk menyiksa kekasih Marrie agar tidak lagi menjalin kasih dengan putrinya. Geram karena pemuda tersebut menolak permintaannya meskipun telah disiksa, ayah Marrie lalu membunuh pemuda itu dan membuang mayatnya ke Kali Ciliwung. Beberapa waktu kemudian, Marrie yang putus cinta menerjunkan diri ke Sungai Ciliwung. Sejak itu, banyak orang yang melihat sosok Marrie duduk di jembatan mengenakan kebaya berwarna putih dan menangis sedih. Konon, kemunculannya akan tampak di malam Selasa yang bertepatan dengan bulan purnama. (CARITAU-MUNZIR).
Baca Juga: Pendangkalan Kali Ciliwung di Musim Kemarau
good story'
good story'
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024