CARITAU JAKARTA – Para ahli dari American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa anak membutuhkan total sekitar 60 menit untuk berolahraga fisik setiap hari. Namun, jangka waktu tersebut tidak harus dilakukan dalam sekali kegiatan. Bunda bisa membaginya menjadi beberapa kali dalam sehari.

“Ini secara total, jadi bisa dipotong-potong dengan jumlah durasi sekitar 60 menit,” buka Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), dalam seminar media bertema "Peran Olahraga untuk Tumbuh Kembang Anak secara Optimal serta Manfaat dan Cara Memilihnya" secara virtual, Jumat (22/12/2023).

Baca Juga: Promosi Gaya Hidup Aktif & Sehat, Dinkes DKI Semarakkan 'Kick Off Jakarta Berjaga’

Adapun bentuk aktivitas dan olahraga yang dianjurkan untuk anak di antaranya jogging, olahraga aerobik, berlari, naik sepeda cepat, berjalan kaki menanjak, dan bela diri.

“Untuk naik sepeda terkait perkembangan, anak usia 3 tahun maka harus diajarkan sepeda roda 3. Sekarang lagi musim balance bike ya, padahal konsep balance bike berbeda dengan sepeda. Jadi, kalau ada orang tua punya anak usia 1-2 tahun, sebaiknya beli sepeda roda 3 dulu, jangan balance bike. Kalau sudah bisa roda 3, baru coba balance bike,” tutur Rini seperti dilansir Antara.

Sedangkan untuk aktivitas fisik berat, Rini menjelaskan, dapat diterapkan pada anak usia sekolah dasar meliputi berjalan cepat lebih dari 5 kilometer per jam, berjalan mendaki bukit, berjalan membawa beban di punggung, dan jogging dengan kecepatan 8 kilometer per jam.

Selain itu, aktivitas fisik bagi anak juga mencakup pekerjaan seperti mengangkut beban berat, menyekop pasir, memindahkan batu bata, menggali selokan, dan mencangkul. Aktivitas fisik berat juga bisa dilakukan dengan memindahkan perabot rumah yang berat, bersepeda lebih dari 15 kilometer per jam dengan lintasan mendaki, bermain bola basket, sepak bola, badminton, dan bola voli. (DIM)

Baca Juga: Kepala BKKBN: Lebih Penting Prakonsepsi Ketimbang ‘Pre-wedding’