CARITAU JAKARTA – Awalnya sekedar bermaksud menyenangkan hati sang buah hati, kini boneka Ondel-Ondel berbahan dasar limbah plastik air mineral buatan pasangan suami isteri (pasutri) yang tinggal di Kota Depok Jawa Barat, laku keras hingga Bandung, Malang, Banyuwangi, hingga Kalimantan.
Boneka Ondel-Ondel buatan Beck Yudi (46) dan Ade Okta (44) yang tinggal di Jalan Saminten 7, RT 005 RW 016, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Sukmajaya, memang unik karena terbuat dari botol plastik bekas air mineral, juga galon air mineral untuk boneka ukuran besar.
Ide boneka Ondel-Ondel muncul saat anak mereka berusia lima tahun, di mana Yudi sering mendapati anaknya bersama teman-teman bersuka cita mengikuti arak-arakan Ondel-Ondel.
Yudi pun mulai berimajinasi membuat Ondel-Ondel mini yang praktis untuk mainan demi menyenangkan anak kandungnya.
“Dulu waktu anak ane kecil, sering ngikutin kalo ada arak-rakan Ondel-Ondel. Dari situ ane iseng coba bikin Ondel-Ondel dari botol plastik. Pas ane coba potong botol plastiknya terus ane balik, ternyata pas diliat mirip boneka. Dari situ ane mulai bikin,” kata Yudi saat ditemui Caritau.com di rumahnya, Sabtu (25/12/2021).
Setelah boneka jadi, anaknya ternyata gembira dengan mainan buatan sang ayah.
Hal mengejutkan terjadi saat anaknya membawa bermain boneka Ondel-Ondel bersama teman-temannya. Ternyata teman-temannya juga suka dan kemudian merengek ke orang tua masing-masing minta dibelikan boneka Ondel-Ondel.
Tak lama kemudian, para orang tua pun berdatangan ke rumah Yudi untuk memesannya.
“Anak tetangga pada nangis minta. Akhirnya pada beli. Daripada kepalang, kita produksi saja dah sekalian,” kata Yudi dengan logat khas Betawi.
Begitulah, Yudi dan isteri kemudian mulai memroduksi boneka Ondel-Ondel.
“Terus pas acara arisan keluarga, kita bawa sepuluh pasang. Gak nyangka keluarga pada suka dan habis dibeli ondel-ondel kita,” celetuk Ade Okta.
Seteah itu, setiap hari Yudi dan Ade mampu memproduksi Ondel-Ondel dan boneka adat Nusantara lainnya sebanyak sepuluh pasang, atau sekitar 70 pasang dalam seminggu.
“Jika ada pesanan, insyaallah ane bisa menyesuaikan kapan mau diambilnya tuh barang,” tambah Yudi sembari tertawa.
Bahan Baku Mayoritas Limbah
Selain botol plastik bekas air mineral, mayoritas bahan baku boneka Ondel-Ondel tak lain limbah atau barang tak terpakai lainnya.
“Bahan-bahan yang ane pake buat produksi ada limbah botol dan galon plastik, steroform, limbah kain atau perca, tabung plastik mika, slinger pernak-pernik, pita, payet baju dan cat minyak,” papar Yudi.
Kini selain membuat Ondel-Ondel, Yudi dan Ade juga membuat boneka yang mewakili karakter budaya adat Nusantara mengikuti pesanan konsumen dari berbagai daerah.
Para pembeli boneka Ondel-Ondel biasanya memesan untuk souvenir atau kado ulang tahun. Ada juga yang mengaku membeli untuk mengenalkan anak-anaknya baju adat Nusantara.
Paling Mahal Rp300 Ribu
Mengikuti tren penjualan melalui online, Yudi dan Ade juga menawarkan produk karya mereka menggunakan media sosial instagram, melalui akun @ibohstore.
Guna menambah omset, pada hari libur Yudi menjajakan bonek Ondel-Ondel di pasar pagi atau pasar kaget di Jalan Merdeka seputar Depok Timur.
“Kalau dagang di Jalan Merdeka, sehari bisa bawa 20 pasang sampai 30 pasang. Tergantung situasi sama cuaca,” paparnya.
Penjualan melalui instagram mulai membuah hasil setelah pembeli bermunculan dari luar Jabodetabek.
“Alhamdulilah produk kita sudah laku di Kalimantan, Malang, Bandung, juga Banyuwangi. Mudah-mudahan ke depan bisa ngeluas lagi,” harap Yudi.
Harga jual boneka Ondel-Ondel dan boneka Nusantara terbilang murah dan tak perlu merogoh kocek terlalu dalam.
“Untuk harga Ondel-Ondel dan boneka adat Nusantara yang ukuran kecil, kita patok harga mulai Rp30 ribu sampai Rp100 ribu, Kalo ukuran besar berbahan baku dari galon kite patok mulai Rp200 ribu sampai Rp300 ribu,” kata Yudi yang mengaku membuka penawaran harga.
Selain sibuk memroduksi dan memasarkan karya boneka, Yudi dan isteri aktif dalam kegiatan sosial karena mereka tergabung dalam Kelompok UMKM Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
UMKM Bakti Jaya selain menjadi wadah bagi warga yang memiliki usaha, juga bekerja sama dengan stakeholder lainnya dalam upaya menjembatani penjualan produk-produk anggotanya.
Hasilnya, UMKM Bakti Jaya memiiki dua gerai, yakni di Kantor Kecamatan Sukmajaya dan dimMall Pesona Square Jalan Ir H Juanda.
Selain mengajarkan membuat Ondel-Ondel di UMKM Bakti Jaya, Yudi juga pernah diundang menjadi instruktur pelatih industri kreatif di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Cilodong Kota Depok.
Tak hanya itu, Yudi dan Isteri termasuk penggiat pilar lingkungan program Kampung Berseri Astra yang digelar PT Astra Internasional Tbk. Mereka berdua mewakili para UMKM RW 016.
Yudi dan istri haqqul yaqin dengan keterbatasan sarana dan prasana tak akan membuat tekad dan semangat mereka padam.
“Kalau boleh meminta sih, kami berharap pemerintah nyediain tempat yang strategis di Kota Depok buat bantu pemasaran para UMKM. Seperti dibuat outlet di alun-alun atau terminal,” pungkasnya. (GIB)
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...
Pj Teguh Instruksikan Perangkat Daerah Bersinergi...