CARITAU PADANG - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menerima tiga Owa Ungko dari Zalaini, Warga Nagari Ujung Gading, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Diketahui, Owa Ungko merupakan satu di antara jenis satwa dilindungi dan masuk dalam daftar The International Union for Conservation of Nature (IUCN) spesies terancam punah dengan status Endangered (terancam bahaya) karena penghancuran habitat serta perburuan liar untuk diperdagangkan.

Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono menyebut Owa Ungko tersebut sebelumnya dipelihara cukup lama, sebelum dititipkan ke warga. Kata dia, dua ekor Owa berjenis kelamin jantan dengan usia lima dan tiga tahun, sementara satu ekor lainnya merupakan betina berumur dua tahun.

"Kabar menggembirakan datang dari Ujung Gading, Pasaman Barat. Kamis, 25 Mei 2023, jam 18.00 WIB, Zalaini dengan penuh kesadaran melaporkan akan menyerahkan tiga ekor Owa Ungko kepada Balai KSDA Sumbar.

"Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai KSDA Sumatera Barat, dari SKW I bersama drh. Verly yang merupakan dokter hewan dari PDHI Sumbar menuju ke lokasi pada keesokan harinya untuk mengevakuasi ketiga owa lucu tersebut," terang dia lewat keterangan tertulis, Rabu (31/5/2023).

Setelah dievakuasi, lanjut Ardi, ketiga ekor Owa bakal ditempatkan sementara di Resort Konservasi Wilayah Maninjau, Lubuk Basung Agam.

"Nanti, kami akan mengambil tindakan untuk kepentingan konservasi satwa tersebut. Kami juga bakal berkoordinasi dengan BKSDA Bengkulu untuk dititipkan di LK Khusus Lampung," sambungnya.

Andi berharap, kesadaran masyarakat akan konservasi semakin tinggi dengan tidak memelihara satwa yang dilindungi.

"Mari kita dukung dan jaga alam kita. Ingat, jangan pelihara satwa yang dilindungi," pinta dia. (RMA)