CARITAU SURABAYA – Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Timur sepakat bekerja sama mengembangkan ekonomi pesantren di Jawa Timur.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto dan Ketua PWNU Jatim Kyai Haji Marzuki Mustamar pada Kamis (17/2/2022) dalam rangkaian kegiatan Hari Lahir (Harlah) NU yang ke-99 yang disaksikan secara langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Yahya Cholil Staquf serta Rais Aam PBNU sekaligus Ketua MUI KH Miftachul Akhyar di Auditorium KH Hasyim asy’ari Kantor PWNU Jatim.
Baca Juga: BI Rekomendasikan Tujuh Prioritas Mengakselerasi Perekonomian Jatim 2024
“Kerja sama BI dan PWNU Jatim selama satu tahun tersebut akan berfokus pada empat program utama,” kata Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto.
Pertama, kedua lembaga sepakat memberikan dukungannya terhadap program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren di Jawa Timur.
Kedua, memberikan bantuan teknis berupa pelatihan tentang pengelolaan keuangan syariah kepada pesantren-pesantren di Jawa Timur.
Ketiga, melakukan sosialisasi dan edukasi kebanksentralan kepada pesantren Jawa Timur, diantaranya perihal ciri-ciri keaslian uang rupiah, Gerakan Nasional Non Tunai hingga keuangan inklusif. Keempat, bersama-sama mengelola data dan mengembangkan model bisnis yang dapat direplikasi atau sebagai role model dalam program kemandirian pesantren.
“Kerjasama BI dan PWNU Jatim tersebut diharapkan dapat mengakselerasi pengembangan ekonomi pesantren di Jawa Timur dan berimplikasi pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” kata Budi. (HAP)
Baca Juga: Harga Beras Masih Tinggi, BI Pede Inflasi Pangan Terjaga di Kisaran 5%
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...