Caritau JAKARTA – Pandemi telah memaksa hampir semua orang harus berjam-jam menatap layar monitor ponsel atau tablet untuk bekerja, belajar atau bersosialisasi. Banyak pengguna ponsel yang kemudian menggunakan fungsi dark mode guna mengurangi kelelahan mata.
Apakah dark mode jadi solusi membantu kesehatan mata?
Profesor Chris Lohmann asal Rumah Sakit Universitas Teknik München Jerman mengatakan, menatap telepon selular atau komputer sangat melelahkan mata dan meningkatkan risiko berkurangnya ketajaman pengelihatan jarak jauh.
Pada prinsipnya, berfokus pada obyek yang sama, menatap ke satu arah secara terus-menerus dan dalam jarak yang sama dapat membawa efek buruk pada otot-otot mata dan bisa merusak pengelihatan.
“Biasanya kita mengedipkan mata setiap 10 detik. Tapi jika menatap layar, kita kedip setiap 30 atau 40 detik,” kata Profesor Chris Lohmann.
Berkurangnya refleks berkedip saat menatap layar ternyata berpotensi membuat mata lelah, lapisan air mata terkoyak dan mata bisa terasa gatal atau kering, selain mata kehilangan kemampuan berfokus.
Namun banyak yang menggunakan trik yang dianggap bisa membantu mengurangi kelelahan mata, yaitu setelan dark mode atau mode gelap yang bisa ditemukan di sejumlah ponsel pintar Apple dan Android.
Jika dark mode diaktifkan, latar belakang layar ponsel menjadi lebih gelap dan teks menjadi lebih terang. Mode ini akan terasa lebih nyaman bagi mata, terutama dalam ruang yang gelap. Tapi apakah membantu mata menjadi lebih sehat?
Menurut Profesor Chris Lohmann, setelan dark mode memang membuat mata lebih nyaman, namun bukanlah solusi bagi masalah kering atau lelahnya mata karena jarang berkedip.
Kurangi Berponsel Jelang Tidur
Tatjana, seorang mahasiswi, selama dua tahun terakhir mengalami gangguan kurang tidur kronis dan mengontak Pusat Kesehatan Tidur di rumah sakit Universitas Marburg.
Psikolog Werner Cassel segera punya dugaan atas gangguan yang dialami Tatjana, yakni berselancar di internet pada malam hari.
Cassel mengungkap, ada kemungkinan cahaya yang dikeluarkan layar mengganggu kemampuan tidur di saat gelap. Pasalnya cahaya terang biru-putih memperlambat produksi hormon melatonin yang dibutuhkan oleh seseorang agar bisa tidur karena memberitahu tubuh bahwa waktu tidur telah tiba.
Karena kebiasaan berselancar malam hari, tubuh Tatjana pun kesulitan mengurangi kadar keterjagaan dan Cassel menyarankan untuk mengubah setelan di ponselnya guna mengurangi pancaran cahaya biru.Sementara untuk menonton televisi, Cassel mengusulkan pemakaian kacamata berwarna kuning yang menyaring warna biru.
“Tapi akan jauh lebih baik jika tidak menggunakan ponsel menjelang tidur,” tegas Werner Cassel.(ran)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...