CARITAU SURABAYA - Arus petikemas di Terminal Teluk Lamong (TTL) yang merupakan anak perusahaan milik BUMN PT Pelindo Terminal Petikemas mengalami pertumbuhan 14 persen pada Semester I/2022, atau sampai Juni 2022.
Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, Faruq Hidayat mengatakan, tren pertumbuhan arus Petikemas dan curah kering yang positif itu apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
"Peningkatan arus petikemas ini disebabkan adanya tiga layanan rute baru yang sandar di TTL dan tambahan kapal-kapal ad hoc beberapa pelayaran," kata Faruq dalam keterangannya di Surabaya, Rabu (20/7/2022)
Secara rinci, kata Faruq, pertumbuhan itu tercatat sebesar 14,21 persen, atau mencapai sebanyak 379.854 TEUs dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat sebanyak 332.595 TEUs.
Tambahan layanan baru itu seperti service Inter-Dom SSD-SIN Pelayaran Sukses Sindo Damai, Service PUL-PKU Pulau Laut Line, dan Service CIX Meratus Line.
"Hal ini menjadi bukti TTL kian dipercaya oleh pengguna jasa untuk melayani bongkar muat. Tak hanya itu, kenaikan trafik petikemas juga disebabkan oleh peningkatan produksi rute Indonesia bagian Tengah-Timur pada rute Lembar, Kendari dan Gorontalo serta tambahan angkutan laut negeri dari KMTC Line, GSL Line, Cosco, Bahari Eka Nusantara, dan Meratus Line yang sandar pada periode Semester I Tahun 2022," katanya.
Sementara untuk komoditi curah kering di semester I Tahun 2022 juga mengalami peningkatan, dan tercatat sebanyak 1.767.858 ton, atau meningkat sebesar 24,64 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 sebanyak 1.418.369 ton.
Peningkatan curah kering ini sejalan dengan naiknya aktivitas produksi dari pemilik barang.
"Tahun ini TTL juga kedatangan 2 kapal besar dengan muatan diatas 60.000 ton, fasilitas dan infrastruktur TTL memang disiapkan untuk melayani kapal-kapal besar," kata Faruq.
Ia mengatakan, kedalaman kolam pelabuhan di TTL yang mencapai 14 meter muka air laut (LWS), memang disiapkan untuk kapal-kapal dengan lambung besar.
"Kesiapan TTL dalam proses bongkar curah kering juga didukung peralatan Grab Ship Unloader (GSU) dan conveyor yang beroperasi tanpa henti untuk mentransfer komoditi curah kering menuju gudang. Dengan peralatan tersebut kecepatan bongkar di TTL menjadi sangat cepat dan ramah lingkungan," katanya.
Ia berharap, TTL dapat semakin dipercaya dan mampu bekerja sama dengan pengguna jasa untuk penambahan rute baru serta melakukan optimalisasi pada seluruh layanan bisnis.(HAP)
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...