CARITAU SURABAYA – Aplikasi yang dibuat Pemkot Surabaya banyak yang tumpang tindih sehingga membingungkan masyarakat di Kota Pahlawan, Jawa Timur.
"Pada saat reses di Tambaksari, ada sejumlah warga mengeluhkan soal banyaknya aplikasi yang dibuat Pemkot Surabaya hingga membuat warga bingung," kata Ketua Komisi D Bidang Sosial DPRD Surabaya Khusnul Khotimah di Surabaya, Jumat (25/2/2022).
Baca Juga: IPM Capai 82,74 Poin, Wakil Wali Kota Surabaya: Kolaborasi Banyak Pihak
Menurut Khusnul, tujuan diciptakannya aplikasi adalah untuk mempermudah layanan kepada masyarakat. Namun ternyata banyaknya inovasi aplikasi tersebut ternyata dianggap sebagian warga justru menciptakan tumpang tindih, antara satu aplikasi dengan aplikasi lainnya.
“Contohnya, saat ini sudah ada aplikasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), namun di aplikasi yang lain juga ada aplikasi yang sama, seperti aplikasi e-Pemutakhiran Data dan aplikasi Sayang Warga,” kata Khusnul seperti dilansir Antara.
Selain persoalan aplikasi, keluhan lainnya yang diterima Khusnul adalah bantuan komputer dan wifi gratis. Menurutnya, bantuan ini dinantikan karena untuk mempercepat pelaporan dan mendapatkan intervensi sebagaimana harapan Pemkot Surabaya.
"Kader merasa beban kerjanya tidak seimbang dengan insentif yang diterimakan. Rata-rata insentif habis untuk beli kuota internet. Makanya mereka meminta agar mempercepat bantuan komputer dan wifi hingga tingkat RT," ujarnya.
Pemkot Surabaya memang sudah merencanakan akan memberikan bantuan berupa PC komputer, LCD proyektor, printer hingga jaringan wifi bagi kampung yang belum tersedia.
Paket bantuan juga berupa fasilitas lainnya seperti terop, 20 set kursi lipat, dua meja dan sistem suara. Bantuan tersebut rencananya akan diberikan RW di Kota Surabaya, dengan nilai bantuan mencapai Rp57,6 miliar.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengatakan, ada sejumlah aplikasi terkait pelayanan publik di Surabaya saat ini sudah terintegrasi dengan aplikasi berbasis android ‘Wargaku’.
Aplikasi yang sudah terintegrasi dengan Wargaku di antaranya layanan administrasi kependudukan, layanan perizinan, antrean layanan kesehatan (E-Health), sosial masyarakat untuk cek data MBR, layanan pengaduan, permohonan informasi publik, percepatan ekonomi dan masukan saran bagi pembangunan Kota Surabaya.
“Selama ini aplikasi Wargaku digunakan warga Surabaya sebagai media untuk menyampaikan kritik, saran, permohonan informasi, keluhan, hingga apresiasi kepada Pemkot Surabaya,” katanya.
Armuji menyebutkan, saat ini aplikasi Wargaku masih di platform android dan akan dikembangkan ke platform IOS.
"Kami mendorong setiap hari harus makin mudah dan cepat dalam memberikan pelayanan prima bagi warga Kota Surabaya," kata Armuji. (HAP)
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024