CARITAU JAKARTA - Aplikasi PeduliLindungi milik Kementerian Kesehatan akan berubah menjadi SatuSehat Mobile pada 28 Februari mendatang. Hal tersebut diungkapkan oleh Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Setiaji.
Baca Juga: Data WHO Sebut Jumlah pasien COVID-19 yang Dirawat di RI meningkat 255%
Usulan nama yang jadi pemenang kedua adalah Sistem Integrasi Pelayanan Kesehatan Indonesia (SINAPSIS) dan pemenang ketiga adalah Diagnosis Nusantara (DIAGNUSA).
Lalu, apa saja kelebihan dan manfaat dari transformasi aplikasi tersebut? Pada kesempatan tersebut, Setiaji menerangkan platform integrasi berbagai layanan medis ini dibuat melalui proses yang panjang; mulai dari perencanaan, jajak pendapat dari para ahli hingga uji coba fase alpha dan beta dengan peserta dari beragam latar belakang institusi.
Uji coba versi alfa telah dilakukan kepada sekitar 41 rumah sakit, di antaranya 9 rumah sakit vertikal dan 32 Rumah Sakit Umum Daerah DKI Jakarta. Saat ini sedang berlangsung uji coba beta IHS di 31 institusi, dari perusahaan kesehatan hingga laboratorium kesehatan.
Hingga akhir 2022, Kemenkes menargetkan akan ada sekitar 8.000 fasilitas layanan kesehatan yang telah terintegrasi dengan SATUSEHAT dan terintegrasi seluruhnya pada 2023.
Berikut caritau.com rangkum beberapa perubahan dan kelebihan yang akan melengkapi aplikasi SatuSehat:
1. Rekaman Medis Satu Pintu
Menkes mengatakan platform ini pun akan mengintegrasikan data kesehatan pasien dari seluruh fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, laboratorium, dan apotek.
"Sehingga pasien rujukan ke rumah sakit tidak perlu repot mengirim dokumen medis yang berisi hasil lab/diagnosis atau mengulang pemeriksaan lab, karena semua data seperti USG, rekam jantung, CT Scan, termasuk obat yang telah diberikan sudah masuk ke PeduliLindungi," ujar Menkes pada 26 Juli 2022.
Setiaji pun mengimbau masyarakat tidak menghapus (uninstall) aplikasi PeduliLindungi karena SatuSehat tetap menyimpan hampir seluruh data rekam medis setiap pengguna.
Rekam medis dalam aplikasi SatuSehat tak hanya Covid-19, tapi termasuk rekam vaksinasi, hasil pemeriksaan laboratorium, basis data stunting.
2. Pendataan Cepat
Dengan integrasi data di SATUSEHAT ini, Menkes berharap dokter dapat dengan mudah melihat rekam jejak kesehatan seseorang dari aplikasi tersebut.
"Dokternya bisa lihat. Misal dia rajin lari, jantungnya bagus, enggak pernah check up jantung, tapi perutnya bermasalah. Jadi dokternya jauh cepat tahu," kata dia.
Setelah peluncuran platform ini, ia berharap akan terbit aturan yang mewajibkan setiap aplikasi kesehatan dan fasilitas layanan kesehatan mengikuti standar SatuSehat. Kemenkes juga berencana mengintegrasikan SatuSehat dengan BPJS Kesehatan.
"Saya harapkan Satu Data Kesehatan akan terus berkembang, mengintegrasikan data demografi, data medis, bahkan juga data genomika, yang akan kita luncurkan Agustus mendatang. Sehingga Indonesia akan memiliki sistem data kesehatan digital yang paling lengkap dan terintegrasi," kata Menkes.
3. Poin Dapat Ditukar dengan Vitamin
Dia mengatakan kementerian juga menyiapkan aplikasi SatuSehat agar dapat terhubung dengan wearable device (perangkat teknologi yang dipadukan dengan aksesoris atau pakaian, seperti smart watch).
Menurut Setiaji, hal itu memungkinkan fitur pengumpulan poin yang bisa ditukarkan untuk mendapatkan vitamin dan sebagainya.
4. Keamanan Data
Setiaji mengklaim SatuSehat sudah melewati penilaian atau assesment dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Selain itu, kementerian juga tengah mengupayakan agar aplikasi ini memenuhi standar pengelolaan keamanan informasi ISO 27001.
"Kami sudah melakukan persiapan seperti misalkan asesmen BSSN, itu sudah lewat untuk fase asesmennya mulai dari tata kelola dan lain sebagainya," kata dia.
Setiaji, mengatakan ini juga akan diperkuat dengan regulasi dari Kemenkes. "Regulasi ini telah ditandatangani oleh Menteri Kesehatan," lanjut dia.
Mengingat manfaat yang luas ini, Setiaji mengimbau masyarakat tidak perlu menghapus (uninstall) aplikasi PeduliLindungi. Dia mengatakan kementerian juga tengah menyiapkan aplikasi SatuSehat agar dapat terhubung dengan perangkat wearable lainnya. (IRN)
Baca Juga: Kemenkes RI Konfirmasi Temukan Dua Kasus COVID-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
pedulilindungi satusehat aplikasi transformasi aplikasi kesehatan integrasi data kementerian kesehatan kemanan data
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...