CARITAU SURABAYA - Aplikasi belanja daring produk UMKM, toko kelontong, sentra wisata kuliner (SWK) hingga toko bangunan yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya atau dikenal E-Peken rencananya akan dipromosikan ke Pulau Dewata, Bali.
"E-Peken sekarang sudah booming, banyak manfaat yang sudah kami rasakan. Sehingga kami berencana memperluas jangkauan dengan mempromosikan ke Bali," kata Koordinator Toko Kelontong E-Peken Surabaya Pinto Yuliwati di Surabaya, Senin (1/8/2022).
Pinto menceritakan sejak Pemkot Surabaya meluncurkan E-Peken pada tahun 2021, pihaknya bersama beberapa pedagang Toko Kelontong membuat paguyuban E-Peken. Kini, aplikasi memberikan banyak manfaat bagi para pedagang, khususnya para pedagang Toko Kelontong.
"Pedagang Toko Kelontong yang bergabung dulu hanya 18 orang, sekarang sudah mencapai 30 orang. Karena secara ekonomi telah berubah total, minimal mereka bisa mencapai Rp10 juta bahkan ada yang telah mencapai Rp50 juta per bulan," kata Pinto.
Menurut dia, E-Peken ini memberikan banyak manfaat bagi para pedagang, sebab sebelum bergabung dengan E-Peken, para pedagang hanya meraup omzet sampai Rp5 juta per bulan.
"Benar-benar positif dengan adanya E-Peken ini," ujar pemilik Toko Kelontong Tiga Putra Jaya Kota Surabaya ini.
Tak hanya itu saja, Pinto bersama para pedagang Toko Kelontong lainnya ikut mempromosikan penggunaan E-Peken kepada masyarakat umum. Bersama rekan-rekan yang lainnya, mereka mencetak kaos berlogo E-Peken hingga melakukan kampanye untuk mengajak masyarakat umum menggunakan aplikasi tersebut.
"Kami ingin membantu Pemkot Surabaya untuk mengenalkan aplikasi E-Peken. Kami juga berkeliling di 31 kecamatan setiap bulannya," katanya.
Hal sama juga dikatakan Zainal Arifin, pemilik Toko Kelontong di Jalan Gembongan 2-A DKA/38 Surabaya. Sejak E-Peken dibuat oleh Pemkot Surabaya saat pandemi COVID-19, dia telah mendapat banyak keuntungan dengan rata-rata omzet yang didapat mencapai Rp50 juta.
Menurut Zainal, hingga saat ini total pedagang yang telah tergabung dalam E-Peken Surabaya lebih bervariasi. Sebab, tidak hanya UMKM, Toko Kelontong, dan SWK saja, melainkan juga ada bahan bangunan yang dipasarkan.
"Saat ini telah tersedia berbagai produk usaha yang masuk dalam aplikasi E-Peken, yang diharapkan bisa saling mensejahterakan para pedagang yang telah bergabung. Saya berharap E-Peken ini bisa terus dikembangkan oleh Pemkot Surabaya," kata dia.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, situs belanja daring E-Peken telah mencatatkan total transaksi Rp19,2 miliar selama Januari-Juli 2022. Bahkan, sejak 1 April 2022, E-Peken Surabaya telah dibuka untuk umum (go public).
"Sebelumnya hanya diperuntukkan bagi ASN di lingkungan Pemkot Surabaya, kini masyarakat umum bisa mengakses transaksi E-Peken Surabaya melalui https://peken.surabaya.go.id," kata Eri.(HAP)
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024