CARITAU MAKASSAR - Cuaca ekstrem yang melanda Sulawesi Selatan (Sulsel) beberapa hari ini ternyata juga berdampak bagi para nelayan yang hendak melaut. 

Akibatnya, pasokan ikan di Tempat Pelalangan Ikan (TPI) Paotere, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulsel juga berkurang. Dampaknya, harga ikan mengalami kenaikan. 

Baca Juga: Angin Kencang Landa Makassar dan Sekitarnya, BMKG Imbau Hal Ini!

Kamal (42), salah seorang penjual ikan di TPI Paotere mengatakan, dampak angin kencang sangat memengaruhi pendapatan ikan bagi para nelayan.

"Ini mulai bulan 7 (Juli 2023), harga mulai naik. Yang saya jual ini ikan laut. Kurang ikan karena kemarau," katanya.

Namun, untuk pembeli ikan sendiri masih normal. Tergantung pada hari-hari tertentu, pembeli berdatangan saat ada acara besar.

"Kalau pembeli tidak terlalu kurang dan terlalu banyak. Kalau pembeli tergantung dari hari-hari perayaan. Biasa kurang juga," ujarnya.

Ia menjelaskan, rata-rata harga ikan di TPI Paotere ini perkilogram naik hingga Rp5 ribu.

"Biasa ini ikan kita beli dengan harga Rp25 ribu perkilo, sekarang naik Rp30 ribu. Ini ikan katombo. Kalau ikan Sunu biasa Rp35 perkilogram, sekarang naik Rp45 ribu. Sementara untuk perbaskenya biasa harga Rp350 ribu, namun naik Rp400-an," jelasnya.

Dia memprediksi, Harga ikan akan turun di bulan september 2023.

"Bulan 12 mulai hujan, pasti harga ikan akan mengalami penurunan," tutupnya.

Hal yang sama diungkapkan penjual ikan lainnya bernama Ihsanuddin (47) saat ditemui di TPI Paotere. 

"Harga ikan mengalami kenaikan harga, ini karena musim kemarau dan angin kencang yang terus melanda. Mulai dari kemarin dulu itu," katanya. 

Ia mengaku, pasca cuaca ekstrem melanda, pemasokan ikan mulai berkurang, sehingga harga mengalami kenaikan.

"Ini kurang pemasokan ikan. Kalau ini ikan tawar biasa harga Rp20 ribu perkilonya. Satu kilo naik Rp35 ribu. Inikan tergantung besarnya ikan juga dan pemasokannya. Sekarang kurang ikan, kencang angin," tandasnya. (KEK)

Baca Juga: Sekolah Terdampak Angin Kencang