CARITAU BERLIN – Rezim Angela Merkel di German akhirnya berakhir setelah 16 tahun memimpin. Olaf Scholz telah dilantik sebagai kanselir baru Jerman. Tepuk tangan meriah mengiringi pelantikan Scholz yang dipilih oleh parlemen Jerman, di mana koalisi tiga partainya memiliki posisi mayoritas substansial.

Ketiga partai tersebut masing-masing adalah Partai Sosial Demokrat kiri-tengah pimpinan Olaf Scholz sendiri yang berkoalisi dengan Partai Hijau dan Demokrat Bebas. Penyerahan kekuasaan ini juga menandai akhir dari karir politik Merkel yang sudah berlangsung selama 31 tahun.

Parlemen Jerman, Bundestag, mendukung Scholz untuk menjadi kanselir baru Jerman dengan 395 suara berbanding 303. Ia kemudian secara resmi diangkat sebagai kanselir Jerman kesembilan oleh Presiden Frank-Walter Steinmeier.

Scholz sempat memposting tentang tanggapannya saat ditanya oleh Presiden Bundestag Barbel Bas apakah menerima penunjukan itu. Dan ia pun menjawab "Saya berkata 'ya'" – yang dipost di umpan Twitter-nya.

Dia kemudian kembali ke Bundestag untuk mengambil sumpah jabatan dan disambut dengan tepuk tangan meriah.

Sejak pemilu, partai Scholz telah bekerja sama dengan Partai Hijau dan Partai Demokrat Bebas dalam kesepakatan koalisi yang akhirnya ditandatangani pada hari Selasa lalu.

Dilansir dari BBC, prioritas utama pemerintahan Scholz adalah mengatasi pandemi virus corona. Otoritas kesehatan telah mencatat 69.601 kasus lain dalam 24 jam terakhir dan 527 kematian lebih lanjut. Ini adalah jumlah tertinggi sejak musim dingin lalu.

Namun, PM baru Jerman ini juga punya rencana ambisius untuk memerangi perubahan iklim dengan menghapus batu bara lebih awal dan berfokus pada energi terbarukan. Isu ketiga yang juga jadi perhatian dia dan pemimpin bersama Partai Hijau Annalena Baerbock, yang menjadi Menteri Luar Negeri, adalah soal pembangunan militer Rusia di dekat perbatasan dengan Ukraina yang saat ini tengah dalam ketegangan.

Meskipun Rusia telah membantah rencana untuk menyerang tetangganya, Jerman bersama AS dan para pemimpin Inggris, Prancis serta Italia telah sepakat bahwa mereka akan melakukan langkah bersama yang akan membuat ekonomi Rusia menelan kerugian besar.

Salah satu tindakan ekonomi yang jelas adalah mengancam pipa gas Nord Stream 2 Rusia ke Jerman, yang telah selesai tetapi masih menunggu persetujuan dari regulator energi Jerman. Pejabat AS mengatakan mereka telah mencapai kesepahaman dengan Jerman bahwa pipa akan ditutup, yang akan menjadi intervensi yang signifikan. (DIM)