CARITAU MAKASSAR – Aksi unjuk rasa yang terjadi depan Gedung DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) berlangsung ricuh, Senin (11/4/2022) sore WITA.
Awalnya, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif menemui massa aksi untuk menerima aspirasi tersebut.
"Dari semua aliansi dan kami tergabung dari sembilan fraksi bersatu bersikap menolak presiden tiga periode. Kedua mendesak pemerintah tetap melaksanakan Pemilu 2024," ungkapnya .
Kata dia, tidak ada penundaan Pemilu. Ketiga soal Menteri yang membuat gaduh di negara, pihaknya minta Jokowi memecat menteri tersebut.
"Kami 9 fraksi mendesak Jokowi memecat para menteri yang membuat gaduh di Istana," jelasnya.
Persoalan minyak goreng, kata dia, pihaknya juga meminta Presiden Jokowi untuk memberhentikan para Menteri terkait yang dianggap gagal.
"Soal harga minyak goreng. Kita minta bersama-sama Presiden untuk memberhentikan Menteri yang tidak bisa mengurus minyak goreng," ungkapnya.
"Kelima kami atas nama DPRD Sulsel sepakat mengapresiasi perjuangan adek-adek sekalian. Kelangkaan dan kenaikan harga BBM. Kami menolak kenaikan harga BBM dan meminta Pertamina untuk mempercepat distribusi yang ada," jelas Politisi NasDem itu.
Setelah 9 fraksi menemui massa aksi, beberapa aliansi kemudian tak terima karena semua tuntutan aliansi berbeda-beda.
Hal itu pun memicu sebuah keributan dan akhinya ada peserta aksi yang melakukan provokasi dan melempar batu.
Alhasil para Legislator Sulsel berlari untuk masuk kembali dan para peserta aksi yang emosi kemudian mengejar para anggota dewan tersebut.
Aksi lempar batu pun terjadi. Di mana para pengunjuk rasa berusaha masuk ke dalam dan berusaha merusak pagar. Tak bisa menembus pagar para massa aksi melakukan pelemparan batu. (KEK)
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...