CARITAU MAKASSAR - Sebanyak 209 petani Sawit Kabupaten Luwu Utara (Lutra) mengikuti pelatihan Tekni Budidaya Kelapa Sawit Panen dan Pasca Panen melalui Program Pengembangan SDMPKS.
Pelatihan ini diadakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, dan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara (Pemkab Lutra) yang digelar di Hotel Best Western, Kota Makassar pada 7-11 Mei 2024.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Sulsel, Imran Jausi yang membuka acara tersebut sangat mengapresiasi Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta yang menggelar peletihan pengembangan SDM petani sawit.
"Kami mengapresiasi kegiatan ini karena akan memberikan banyak manfaat untuk kita semua. Apa yang kita lakukan hari ini perwujudan Tri Darma Perkebunan," ungkapnya dalam sambutan.
Imran menjelaskan, kelapa sawit sangat memberikan dampak yang luar biasa untuk pertanian di Indonesia. Khususnya di Sulsel.
"Oleh karena mari menfaatkan dengan baik pelaksanaan kegiatan ini untuk memperluas pengetahuan kita," jelasnya.
Olehnya ia mengucapkan terima kasih kepada BPDPKS dan AKPY yang memberikan ruang kepada petani sawit untuk mengikuti pelatihan.
"Sebenarnya Di luwu Utara sendiri kami memiliki kebun dinas 500 hektare untuk kelapa sawit. Tapi kurang terurus dan kurang terawat dengan baik. Solusinya yaitu SDM, karena SDM harus menjadi sentral untuk mendorong meningkatkan produksi sawit. Saya mengucapkan terima kasih dengan adanya pelatihan ini," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur AKPY, Idum Satia Santi mengatakan, di Sulsel sendiri pihaknya sudah menggelar pelatihan selama tiga tahun berturut-turut.
"Di. Wilayah Sulsel sudah tiga tahun mengadakan pelatihan di Sulsel itu memang baru mencakup dua kabupaten yaitu di Luwu Utara dan Lutim. Sekarang ini Luwu Utara. Nanti mungkin dua-tiga minggu ke depan Luwu Timur lagi," katanya.
Di mana, kata dia, AKPY bersama BPDPKS sudah melakukan pelatihan untuk SDMPKS ini sejak tahun 2016, tapi pelatihan yang bergabung dengan Dirjenbun sendiri itu baru 2019.
"Tahun ini kami itu diberi melatih 996 petani yang terdiri atas 5 provinsi yaitu di Kalsel, Sulsel, Sumsel, Sulbar, dan Kalteng dan mencakup 10 kabupaten yang merupakan sentra sawit," ucapnya.
Selama pelaksanaan ini, dia mengaku, banyak nilai positif yang didapatkan oleh petani kelapa sawit di Lutra.
"Karena pasca pelatihan biasanya ada banyak petani bertanya lewat pesan WA kepada instruktur terkait permasalahan. Ini merupakan salah satu dampak positif, artinya mereka mulai sadar bahwa ternyata tanaman itu tidak hanya dibiarkan saja kemudian tumbuh dengan bagus, tetapi adanya perawatan yang intensif, maka akan menghasilkan sesuatu. Jadi itu feedbacknya seperti itu. Karena petani sering bertanya dan pro aktif," jelasnya.
"Jadi mereka jadi tahu dan lebih paham, karena rata-rata memang belum tahu cara memberi pupuk dan memelihara tumbuhan bagaiamana," tandasnya. (KEK)
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024