CARITAU JAKARTA – Grup Band asal Yogyakarta, The Rain, mengunjungi kantor redaksi caritau.com, hari ini, Kamis (25/8/2022). Indra Prasta (vokal,gitar) bersama Aang Anggoro (drum), Ipul Bahri (bass) dan Iwan Tanda (gitar,vokal) menyanyikan beberapa lagu hits mereka dengan format akustik, dan berbincang-bincang asyik seputar musik bersama Rio Jo Werry, wartawan musik senior caritau.com.
Tak hanya seputar musik, The Rain ternyata juga tertarik dengan dunia politik di Indonesia. Kepada redaksi caritau.com, Indra Prasta dkk ikut menghimbau agar politik identitas tidak lagi dipakai dalam perhelatan Pemilu 2024 mendatang.
Baca Juga: Menparekraf: Terus Bertumbuh, Subsektor Musik Beri Kontribusi Rp6 Triliun untuk PDB Nasional
Indra tak menampik bahwa dampak politik identitas terasa di semua sendi masyarakat. Bahkan ia berterus terang, di band The Rain sendiri, ada aturan yang tegas agar tidak membawa bahasan politik untuk menghindari gesekan saat politik identitas marak di Pemilu 2019 lalu.
“Kami berempat sepakat tidak membicarakan soal politik, untuk menghindari adanya gesekan,” aku Indra.
Pengalaman tak mengenakkan imbas adanya politik identitas juga pernah mereka rasakan ketika mereka diundang tampil oleh kubu yang indentik dengan salah satu kelompok. Mereka pun disebut sebagai band pendukung kelompok tersebut, meskipun tampil profesional sebagai band di acara tersebut.
“Masyarakat seperti tidak bisa membedakan mana urusan politik dan profesional pekerjaan,” keluh Indra.
Sebagai informasi, The Rain mulai aktif sejak tahun 2001. Indra mengisahkan, awal terbentuknya band mereka adalah ketika dirinya memutuskan hijrah dari Pekanbaru ke kampung halamannya di Yogyakarta tahun 1998 silam.
Di kota itu, ia berkenalan dengan Iwan Tanda, seorang gitaris lokal yang memiliki tempat kursus gitar elektrik. Iwan membuka kelas privat di situ, dan salah satu muridnya adalah Indra sendiri.
Tak disangka, Indra dan Iwan punya kesamaan selera musik sehingga Iwan pun mengajaknya untuk bergabung ke band No Rain, band yang lebih dulu terbentuk berama Olive (alm), Dhian (alm), dan Iko.
Demo lagu No Rain mendapatkan airplay di beberapa radio lokal dan membuka jalan bagi No Rain untuk manggung di berbagai acara musik di Yogyakarta saat itu. Setelah mereka berlima bubar jalan pada tahun 2000, Iwan dan Indra bertemu Aang Anggoro dan Ipul Bahri di studio Alamanda, sebuah studio yang menjadi tempat berkumpul banyak musisi Yogyakarta dari berbagai genre musik.
Berempat, Indra, Iwan, Ipul dan Aang meneruskan nama No Rain hingga tahun 2001. Nama The Rain pertama kali diresmikan saat mereka manggung di lembah UGM pada tanggal 31 Desember 2001.
Salah satu lagu The Rain yang popular di telinga pecinta musik adalah ‘Dengar Bisikku’, dan juga ‘Terlatih Patah Hati’.
Anda bisa saksikan konten ngobrol bareng The Rain serta penampilan mereka menyanyikan beberapa lagu hits mereka di YouTube caritau dot com. Tunggu tanggal tayangnya ya… (GIB)
Baca Juga: Private Number Ft. The Rain - Tembak! | Caritau Musisi
ada the rain di live caritau.com ngobrol asyik seputar musik dan akustikan lagu-lagu hits the rain dengar bisikku terlatih patah hati musik
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...