CARITAU MALANG - Badan Riset dan Inovasi Nasional mendapati temuan menarik dari bantuan pencitraan satelit terkait pasca letusan Gunung Semeru beberapa waktu lalu. Citra satelit menunjukkan bukaan baru aliran lava dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Luas bukaan baru tersebut terbentang sepanjang 710 meter dengan lebar 110 meter.
Adapun bantuan pencitraan yang dimaksud berasal dari USGS. Dengan memotret lewat satelit Vision 1, terlihat perubahan yang terjadi pada Gunung Semeru.
Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Pusat Riset Aplikasi Penginderaan Jauh BRIN Rokhis Khomarudin, dalam konferensi pers yang diikuti secara daring dari Jakarta, Jumat (10/12/2021). Menurut Rokhis, dari situlah awan panas dan guguran Gunung Semeru berasal dan menerjang ribuan hektar area di Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (4/12) lalu. Dari data terbaru, Jumat (10/12), jumlah korban jiwa sudah mencapai 45 orang.
"Terjadi perubahan di puncak Gunung Semeru, new lava flow atau aliran lava baru," ujar Rokhis.
Berdasarkan citra satelit itu, tampak jelas jejak dahsyatnya erupsi Gunung Semeru pada Sabtu sepekan lalu. Total area seluas total 2.417,19 hektare terkena dampaknya. Kerusakan luasan lahan itu didapat dari analisa citra satelit Data SPOT 7 tahun 2018 (sebelum letusan), data SPOT 7 tanggal 7 Desember 2021 (setelah bencana) dan data mosaik landsat 8 tahun 2021.
Dari data itu, Rokhis mengatakan kerusakan oleh terjangan awan panas guguran Semeru bukan hanya dialami sejumlah dusun dan desa, melainkan ada juga 43 bangunan yang diperkirakan terkena langsung awan panas guguran Gunung Semeru.
Karena terjadi perubahan morfologi di kawah Gunung Semeru tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan mengantisipasi adanya potensi dampak bencana susulan.
Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru melaporkan, hingga Jumat (10/12) total ada 6.573 pengungsi dan 2.970 unit rumah rusak akibat terjangan awan panas guguran Semeru.
Selain itu, ada 33 unit fasilitas umum yang rusak dan salah satu kerusakan terparah adalah putusnya Jembatan Gladak Perak yang menghubungkan sebagian wilayah Kabupaten Lumajang dengan Malang. (DIM)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...