CARITAU JAKARTA - Provinsi DKI Jakarta memiliki 15 kecamatan yang berpotensi gerakan tanah dengan status menengah. Status tersebut diketahui dari hasil peringatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait peringatan dini potensi gerakan tanah di Indonesia bulan Januari 2023.
Peta ini merupakan hasil overlay antara peta prakiraan cuaca hujan di Indonesia yang diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah, pada bulan yang sama.
Baca Juga: Jelang Lebaran, Harga Cabe Semakin 'Pedas'
Indikator atau status menengah dalam peta potensi gerakan tanah ditandai dengan warna kuning. Di Jakarta Pusat terdapat satu wilayah dalam status ini, yaitu Kecamatan Menteng.
Di Jakarta Timur bertambah menjadi 5 kecamatan yaitu Cakung, Kramat Jati, Pasar Rebo, Matraman, serta Pulogadung, dari bulan sebelumnya yang hanya dua kecamatan, yaitu Pasar Rebo dan Kramat Jati.
Begitu pula di Jakarta Selatan, yang bertambah menjadi 9 kecamatan, dari bulan lalu 8 kecamatan. Meliputi Kecamatan dengan potensi gerakan tanah menengah meliputi Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Tebet.
Menurut PVMBG, indikator potensi gerakan tanah menengah ini merupakan daerah yang memiliki kemungkinan terjadi gerakan tanah jika dilanda hujan lebat di atas normal. Terlebih pada daerah yang memiliki kontur tanah terjal dengan gangguan.
“Di zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan,” tulis PVMBG dalam keterangan resminya yang diterima, Sabtu (14/1/2023).
Sedangkan, indikator potensi gerakan tanah tinggi merupakan daerah yang mempunyai potensi tinggi untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
Kabar baiknya, wilayah di DKI Jakarta tidak ada yang termasuk dalam status ini. Menanggapi hal ini, pemerintah DKI Jakarta melalui laman Instagram resminya menghimbau kepada para lurah di seluruh wilayah DKI Jakarta agar tetap mengantisipasi hal ini.
"Kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," tulis pemerintah DKI Jakarta dikutip pada Sabtu (14/1/2023).
Di luar Jakarta, banyak daerah di Indonesia, termasuk beberapa wilayah di Pulau Jawa memiliki potensi gerakan tanah tinggi yang ditandai dengan warna merah jambu keunguan pada peta.
Sebelumnya, menurut catatan Bisnis DKI Jakarta juga menjajaki status menengah dalam potensi gerakan tanah dengan jumlah 10 kecamatan pada bulan Desember 2023 lalu. Meliputi Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Kramat Jati dan Pasar Rebo. (DID)
Baca Juga: Komisi II DPR Rapat Bareng KPU-Bawaslu Bahas Putusan Tunda Pemilu
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...