CARITAU BOGOR - Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri baru saja resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres yang diusung partai berlogo banteng tersebut pada Pilpres 2024 mendatang. Pengumuman tersebut dilangsungkan di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4/2023) siang.

Jika kita sering memperhatikan, Istana Batu seringkali dipilih sebagai tempat 'sakral' untuk Megawati Soekarnoputri atau PDIP melakukan pertemuan atau pun membuat keputusan-keputusan politik yang krusial.

Baca Juga: Sinyal NasDem Bakal Merapat ke Prabowo-Gibran Makin Kuat

Sebagai informasi, Istana Batu Tulis atau yang juga memiliki nama Wisma Hing Puri Bima Sakti terletak di Bogor, Jawa Barat di atas tanah seluas 3,8 hektare. Menurut catatan sejarah, Wisma tersebut dimiliki Presiden Soekarno sejak tahun 1960-an. 

Pada 1973, Istana Batu Tulis sempat diambil alih pengelolaannya oleh negara yang dilakukan Presiden Soeharto. Namun, pada era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, hak pengelolaan dikembalikan kepada pewaris Soekarno.

Istana Batu Tulis sering kali menjadi lokasi strategis untuk pertemuan-pertemuan penting baik Megawati Soekarnoputri atau pun PDIP. Dihimpun dari berbagai sumber, sebelum pengumuman Ganjar Pranowo sebagai Capres yang diusung PDIP siang tadi, ada sejumlah pertemuan penting di Batu Tulis.

Baca juga: Diusung PDIP sebagai Capres 2024, Ganjar Pranowo Tegaskan Komitmennya Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi

Perjanjian Batu Tulis

Bisa dibilang, salah satu peristiwa penting yang terjadi di Batu Tulis, Bogor Jawa Barat Ini adalah kesepakatan antara PDIP dan Gerindra saat mengusung Jokowi pada tahun 2014, dan Prabowo Subianto di 2019. 

Perjanjian merupakaan kesepakatan yang ditandatangani tahun 2009 untuk agenda politik tahun 2014. Publik pun sempat menaruh perhatian pada kedekatan dua pemimpin partai tersebut, Megawati dan Prabowo.

Namun, Perjanjian Batu Tulis itulah yang menjadi penyebab renggangnya relasi antara PDIP dan Gerindra di 2014. Pasalnya, PDIP dianggap ingkar janji dengan Gerindra karena di Pilpres 2014 mengusung Jokowi sebagai capres, bukan Prabowo Subianto, seperti yang tertera di Perjanjian Batu Tulis.

Selain peristiwa tersebut, Istana Batu Tulis adalah lokasi pertemuan rutin antara Megawati dengan Jokowi yang dilakukan rutin secara periodik.

Menurut catatan, sebelum PDIP mendeklarasikan Jokowi kembali sebagai capres pada 2019, Megawati dan Jokowi sempat bertemu selama dua jam di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat pada 21 Februari 2018.

Tak hanya itu, Istana Batu Tulis juga disebutkan sebagai lokasi menentukan menteri melalui diskusi di Batu Tulis dengan Megawati. Pada Agustus 2018 lalui, Megawati yang menyodorkan nama-nama kandidat menteri kepada Jokowi.

Hal tersebut diungkap oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dikutip dari laporan Antara, Agustus 2018. Ia menyebutkan Batu Tulis sebagai lokasi Megawati membahas calon menteri untuk pemerintahan Jokowi sebagai Presiden di 2019. Tak disebutkan durasi pertemuan Mega-Jokowi saat itu.
 

Selain itu, Presiden Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri juga dikabarkan membahas perihal kedatangan tamu negara seperti Presiden Bank Dunia, Persiapan Asian Games, berbagai agenda strategis bangsa dan negara, termasuk pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden. (IRN)

 

Baca Juga: Pasca Tegaskan Dukungan ke AMIN, JK Harap Pelaksaan Pemilu 2024 Berjalan Aman dan Damai