CARITAU JAKARTA – Penyanyi Nike Ardilla memang sudah lama meninggalkan kita, tapi lagu-lagunya bakal terus hidup. Musica Studio's baru saja merilis ulang album legendaris Nike Ardilla berjudul ‘Sandiwara Cinta’ dalam bentuk vinyl pada 27 Desember 2021 yang merupakan tanggal kelahiran Sang Legenda.

Pihak Musica yang diwakili Direktur Utama Indrawati Wijaya mengungkapkan, Musica Studio’s sebagai label rekaman akan selalu berusaha mengeluarkan karya Nike dalam bentuk apa pun. 

Apalagi Nike ternyata memiliki regenerasi pendengar dan penggemar yang sangat baik. Alih-alih fans berkurang, penggemar pelantun lagu 'Bintang Kehidupan' ini justru kian bertambah setiap tahunnya.

"Rasanya senang banget mendapat kepercayaan dari keluarga dan juga para fans. Saya bangga karena Nike itu artis yang tidak pernah habis dibicarakan atas karyanya," kata Indrawati yang akrab disapa Bu Acin.

Secara pribadi Bu Acin memang tak mengenal sosok almarhum Nike Ardilla, namun ada kisah menarik yang dia ungkapkan mengenai Nike.

Suatu waktu, dia menyambangi museum Nike Ardilla dan merasakan bahwa jiwa sang diva menyatu dan melekat dalam setiap karya yang ditinggalkannya. 

"Waktu itu saya pernah ke museum. Entah kenapa beberapa bulan setelah dari museum saya ada perasaan kayak dia ada di museum itu," ucapnya. 

Tak hanya kejadian itu yang membuat Bu Acin merasa harus terus melestarikan karya Nike. 

Beberapa waktu selepas mengunjungi museum, Bu Acin mengaku pernah didatangi Nike dalam mimpi. Dan dia kemudian merasa diberi kepercayaan oleh almarhumah untuk menjaga dan menghidupkan karya-karyanya. 

"Mendapat kepercayaan itu, Musica mencoba untuk memaksimalkan semua potensinya Nike. Walau saya belum pernah ketemu almarhumah, tapi saya pernah memimpikan Nike dan saya yakin itu juga merupakan amanah yang terus tetap mengharumkan dan menjaga namanya Nike Ardilla," tuturnya. 

Pergi Saat Belia

Semua hal terkait Nike Ardilla memang sudah menjadi konsumsi publik dan hampir semua orang mengetahuinya, bahkan sampai hal yang paling pribadi sejak masih hidup hingga tiada.

Kisah mengenai Nike Ardilla tampaknya magnet yang terus membuat orang selalu ingin membicarakannya.

Memulai karier sebagai penyanyi di usia muda, keseriusan Nike menekuni dunia tarik suara membawanya menjadi Juara Harapan I Lagu Pilihanku TVRI dan Juara Festival Pop Singer HAPMI Kota Bandung.

Setelah itu dia acap menjadi penyanyi pembuka di beberapa konser penyanyi senior yang manggung di Kota Kembang.

Bahkan jauh sebelumnya saat masih SD, Nike pernah mendapat kesempatan menyumbangkan suaranya untuk album kompilasi Bandung Rock Power (1987).

Nasib baik datang kepadanya saat takdir mempertemukannya dengan produser musik Deddy Dores. Karier profesional pun dimulai. 

Popularitas berhasil digenggamnya setelah merilis album ‘Seberkas Sinar’ (1989) yang meledak di pasaran dan terjual sebanyak 500 ribu kopi.

Kesuksesan terus meroket saat Nike merilis album kedua bertajuk 'Bintang Kehidupan' yang berhasil terjual hingga 2 juta kopi. Kesuksesan yang membawanya ke puncak ketenaran dan dijuluki sebagai Ratu Rock Indonesia atau lady rocker.

Tak hanya menjadi penyanyi, Nike sempat membintangi sejumlah film, antara lain Kasmaran (1987), Gadis Foto Model (1988), Lupus IV (1989) dan Si Kabayan dan Anak Jin (1991). 

Selain itu dia juga membintangi sejumlah sinetron yang makin membuat wajahnya makin akrab dengan masyarakat Indonesia.

Namun jalan hidup berkata lain. Nike Ardilla ditakdirkan tak menjadi tua untuk kemudian dilupakan.

Pada pagi 19 Maret 1995, Nike Ardilla meninggal dunia karena kecelakaan saat mobil Honda Civic yang dikendarainya menghantam beton di jalan Raden Eddy Martadinata Kota Bandung. Penyanyi sekaligus artis muda berbakat itu meninggal pada usia 19 tahun. 

Banyak yang tidak percaya Nike yang cantik dan belia pergi secepat itu, pun dengan cara seperti itu. Namun takdir ternyata punya cara tersendiri untuk membuat nama Nike Ardilla justru tetap dikenang sepanjang masa. (RIO)