CARITAU SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan Surabaya harus zero stunting tiga bulan ke depan. Bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi, mereka terus keliling ke perkampungan warga Surabaya untuk memberikan bantuan dan motivasi kepada orang tua yang memiliki anak stunting.
Pada Rabu (22/12/2021) ini, Wali Kota Eri bersama istri dan jajaran Pemkot Surabaya keliling di wilayah Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya, setelah pada Senin (20/12/2021) kemarin keliling ke sejumlah perkampungan di Kecamatan Asemrowo.
Awalnya, mereka mengunjungi salah satu anak stunting di Gadukan 1C/3A Kelurahan Morokrembangan, lalu berkunjung ke Gadukan Rukun 02/09 Kelurahan Morokrembangan. Tiba di Gadukan Rukun itu, ia juga menemukan seorang anak yang mengalami hidrosefalus, sehingga kepalanya membesar. Seketika Wali Kota Eri langsung meminta jajarannya untuk mengawal pengobatan anak tersebut hingga sembuh dan meminta keluarga untuk segera pindah ke rumah susun (rusun).
“Tolong dikawal pengobatannya hingga sembuh. Terus segera pindah juga ke rusun,” kata Wali Kota Eri kepada orang tua anak yang mengalami hidrosefalus itu.
Setelah itu, mereka juga mengunjungi salah satu anak stunting di Gadukan Baru 1/227A Kelurahan Morokrembangan.
Setiap berkunjung, mereka membagikan bingkisan khusus anak stunting itu. Bahkan, Wali Kota Eri juga berkoordinasi dengan para RT dan RW untuk aktif melaporkan warganya yang stunting maupun yang MBR (masyarakat berpenghasilan rendah).
“Jadi, ayo kita bersama-sama saling melengkapi untuk mencegah anak stunting di Kota Surabaya. Kalau tetangga di sekitar kita masih ada anak yang kekurangan gizi, tolong segera dilaporkan. Sebab, pemkot sudah berkomitmen untuk membantu supaya tiga bulan ke depan Surabaya zero stunting,” tegasnya.
Ia juga mengaku bahagia karena pada saat ini, Surabaya sudah menduduki nomor urut 34 dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur yang angka stuntingnya tertinggi. Padahal, beberapa waktu lalu, angka stunting di Surabaya menduduki nomor urut tiga se-Jawa Timur yang angkanya stuntingnya tinggi.
“Siapa yang hebat? Ya Pak Camatnya atau Bu Camatnya dan lurahnya. Siapa yang lebih hebat lagi? Ya masyarakatnya. Inilah yang selalu saya katakan bahwa membangun sebuah kota tidak bisa sendirian, tapi membangun sebuah kota harus dengan hati nurani, warganya harus ikut bergerak dan saling membantu, Insyallah itu yang akan saya bangun di Surabaya,” pungkas Eri. (HAP)
Gugatan Praperadilan Pegi Setiawan dikabulkan
Buntut Sejumlah Kasus di BPK RI, Isma Yatun Dimint...
Kunjungan Kaesang ke PKS
Permainan Sepak Bola Api di Kabupaten Bandung
Penyediaan Bahan Pangan Murah di Jakarta, Bank DKI...