CARITAU SURABAYA – Produsen makanan ringan PT Siantar Top Tbk (STTP) tahun ini fokus mengembangkan produk yang disesuaikan segmentasi harga guna perluasan pasar serta memberikan profit bagus seiring peningkatan harga sejumlah bahan baku industri.
“Tahun lalu kenaikan bahan baku seperti minyak dan tepung terigu telah menggerus laba perseroan. Dengan pengembangan produk sesuai segmentasi harga kami optimis tahun ini akan terus meningkat,” kata Direktur Siantar Top, Suwanto pada paparan publik di Surabaya, Jumat (23/6/2023).
Baca Juga: Pandemi Tak Halangi Penjualan Siantar Top Tumbuh Dobel Digit
Menutur Suwanto situasi pasar baik domestik maupun ekspor untuk produk jajanan saat ini sudah cukup baik, bahkan penjualan bersih perseroan pada 2022 tercatat sebesar Rp4,93 triliun atau tumbuh 16,26 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp4,24 triliun. Sedangkan capaian laba 2022 tercatat Rp624,5 miliar.
"Dari total penjualan bersih tersebut, sebesar 11 persen dikontribusi oleh pasar ekspor dan sisanya diserap pasar domestik,” katanya.
Tren penjualan ekspor sendiri mengalami pertumbuhan luar biasa mencapai 35 persen, sedangkan pertumbuhan di pasar lokal 15 - 20 persen.
Menurutnya, pertumbuhan pasar domestik dan ekspor tersebut seiring dengan telah berakhirnya masa pandemi Covid-19, bahkan di Indonesia statusnya sudah menjadi endemi.
"Memang tahun lalu kami belum fokus pada perluasan pasar baru untuk ekspor, tetapi di pasar ekspor eksisting itu benar-benar kami rapikan, dan lebih kami meratakan distribusinya," ungkapnya.
Saat ini, sasaran pasar ekspor produk perseroan diantaranya China, Taiwan, Korea, juga Timur Tengah seperti Yordania, Palestina, Arab Saudi, hingga Dubai.
"Kita akan fokus pada segmen harga yang dapat memberikan market share dan profitnya, seperti produk jajanan di harga di Rp5.000, Rp7.000, dan harga di atas Rp10.000 yang termasuk produk premium. Begitu juga di pasar ekspor, kita lakukan pemetaan dengan baik agar diterima pasar," jelas Suwanto.
Direktur Utama STTP Armin menambahkan, untuk tahun ini perseroan menargetkan penjualan produk makanan ringan Siantar Top bisa tumbuh double digit.
"Sampai kuartal I/2023, tren pertumbuhan penjualannya juga cukup bagus tumbuh 5 persenan. Kami akan terus berupaya untuk mencapai kinerja yang terbaik sampai akhir tahun nanti," katanya.
Siantar Top memiliki tiga segmen produk makanan ringan, yaitu kerupuk yang terdiri dari merek French Fries 2000, Tic Tic, dan Twistko. Lalu, terdapat segmen mie dengan merek seperti Spix Mie Goreng, Gemez Enaak, Soba Mie, dan Suki.
Ada pula segmen biskuit dan wafer seperti Deo Goriorio, Deo Go Potato, Go Malkist, dan lain-lain.
Siantar Top juga menjual kopi instan dengan merek O'Krimer dan Maestro.(HAP)
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...