CARITAU BOSTON - Komunitas pemuja setan, The Satanic Temple (TST) akan menggelar 'pertemuan pemuja setan terbesar dalam sejarah' yang bertajuk SatanCon di Kota Boston, Negara Bagian Massachusetts, Amerika Serikat (AS), pada April 2023 mendatang.
Konferensi yang diklaim menjadi yang terbesar dalam sejarah tersebut akan berlangsung dari 28 April sampai 30 April dengan mengusung tema 'Hexennacht di Boston'.
Dalam kegiatan tersebut, TST akan menghadirkan berbagai kegiatan seperti panel, hiburan malam, hingga ‘Pasar Setan’. Lucien Greaves yang merupakan salah satu founder TST, juga akan memberikan presentasi pada SatanCon 2023.
"Akhir pekan dan kenangan di Boston," tulis TST dalam situs resminya, dikutip Jumat (13/1/2023).
Sebelumnya, TST pernah menggelar SatanCon 2022 di Scottsdale, Negara Bagian Arizona. Pada tahun 2023 ini merupakan perayaan 10 Tahun berdirinya TST sejak 2016 lalu.
Pada SatanCon 2023, TST menyelenggarakan kegiatan tersebut di lokasi yang dekat dengan kantor pusat internasionalnya, Kota Salem di Massachusetts. Bukan tanpa alasan, kota Salem sendiri dikenal dengan perburuan penyihir pada akhir 1600-an. TST mengklaim sudah menarik sekitar 2.500 anggota di Boston.
Seperti pada konferensi sebelumnya, TST mendedikasikan acara mereka kepada seorang politikus, yakni Wali Kota Boston, Michelle Wu. Hal tersebut karena Wu tidak mengizinkan organisasi tersebut menyampaikan doa setan di Balai Kota Boston. Uniknya, TST menyebutkan jika mereka tidak sungguh memercayai Satan.
Kelompok ini mengaku tidak memandang Satan sebagai sosok jahat, melainkan sosok yang berani mempertanyakan otoritas. TST justru dikenal karena mengadvokasi berbagai isu dari hak aborsi hingga penghapusan hukuman fisik di sekolah.
Dihimpun dari berbagai sumber, TST sendiri tercatat telah terlibat dalam memperjuangkan representasi setara atas instalasi keagamaan di tempat publik, mengungkap praktik palsu dalam perawatan kesehatan mental, hingga mengorganisasi klub sekolah bersama kelompok keagamaan lainnya.
"Misi kuil setan adalah untuk mendorong kebajikan dan empati, menolak otoritas tirani, mengadvokasi akal sehat praktis, menentang ketidakadilan, dan melakukan pengejaran yang mulia," tulis TST.
Hingga saat ini, masih banyak orang yang mengira jika TST adalah Church of Satan. Namun, keduanya adalah dua organisasi berbeda, dengan Church of Satan didirikan terlebih dahulu oleh Anton Szandor LaVey pada 1960-an.
Kedua organisasi ini saling bersebrangan satu sama lain. Church of Satan dan TST memiliki perbedaan dalam ideologi mereka. Church of Satan mementingkan individualisme, sedangkan TST berpartisipasi aktif dalam urusan publik dan memiliki kantor pusat fisik dengan acara mingguan di Kota Salem.
Sama seperti TST, Church of Satan tidak memuja Satan, melainkan mereka mengidentifikasi diri sebagai sekelompok ateis.(IRN)
tst the satanic temple chuch of satan komunitas pemuja setan pemuja setan satan con 2023 konferensi pemuja setan
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...