CARITAU MAKASSAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2A) Makassar mencatat selama pandemi kasus prostitusi online yang melibat anak meningkat.

"Memang selama pandemi terlihat angka  anak yang terlibat prostitusi online sangat memprihatinkan,”  ungkap Kadis P2A Achi Soleman, Sabtu (4/12/2021). Menurut Soleman, hal ini bisa jadi disebabkan karena minimnya kegiatan sekolah yang terpaksa dilakukan di rumah selama pandemi. 

Akibatnya, anak kurang memiliki kegiatan yang efektif di tengah pandemi. Bahkan Soleman mendapat informasi bahwa temannya sendiri yang bertindak sebagai mucikari atau memasarkan kepada pria hidung belang.

Namun, hal utama yang menjadi faktor seorang anak terlibat prostitusi online adalah karena desakan ekonomi.

"Bisa saja korban penelantaran anak oleh orang tua termasuk juga penelantaran ekonomi. Makanya yang namanya siklus kemiskinan akan begitu terus kalau mereka tidak diperhatikan hak-haknya," bebernya.

Masyarakat pun diminta secara bersama-sama melihat fenomena yang terjadi pada anak-anak. Agar pengawasan terhadap anak-anak remaja bisa lebih ditingkatkan lagi.

Selain itu, kontrol dari industri perhotelan di Makassar juga sangat penting. Menurut Soleman, pihak hotel di Kora Makassar seharusnya tidak asal menerima tamu hotel yang ingin menginap tanpa memeriksa terlebih dahulu KTP dan usia pada anak.

"Perhotelan harus melakukan pengawasan dengan menjaring anak-anak d ibawah umur untuk tidak memperbolehkan masuk di dalam hotel bersama seorang lelaki," katanya.

"Kalau dia masih dibawah umur jangan dimasukkan ke dalam hotel. Kalau begini kan tanpa mereka sadari sudah masuk dalam ranah kekerasan seksual, yang tanpa mereka sadari itu akan merusak masa depannya," tambahnya.

Fenomena maraknya prostitusi online anak ini sangat disayangkan karena akan merusak generasi di masa depan.

"Memang butuh perhatian orang tua lebih ekstra untuk terhadap anaknya. Penjagaan anak itu juga menjadi kewajiban orang tua bersama masyarakat. Kalau ada yang mengetahui hal seperti itu, laporkan, supaya tidak berlanjut," pungkasnya.