CARITAU JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan pakaian adat Tanimbar dalam Sidang Tahunan MPR 2023. Preside Joko mengenakan busana suku asal Maluku itu saat menyampaikan.
“Yang saya pakai ini adalah baju adat dari Tanimbar, Provinsi Maluku,” kata Presiden Jokowi di akhir pidato yang dia sampaikan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Ruang Rapat Paripurna Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.
Baca Juga: Sampaikan Petisi, Guru Besar UPI ke Jokowi: Jangan Salahgunakan Kekuasaan
Baju adat pria Tanimbar sendiri terdiri atas celana panjang dan kemeja panjang. Kelengkapan adat meliputi umpan, yaitu selembar kain tenun yang dililitkan ke tubuh dan diikatkan di bahu atau pinggang.
Pakaian tersebut dilengkapi dengan hiasan kepala dari bulu burung, seperti burung cenderawasih atau kakatua.
Menurut Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Abetnego Tarigan, pemilihan baju adat Tanimbar tidak terlepas dari kunjungan Presiden Jokowi ke Provinsi Maluku pada September 2022.
Kala itu, Jokowi mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat mengingat dia adalah presiden kedua yang berkunjung ke Tanimbar setelah kunjungan terakhir oleh Presiden pertama Indonesia Soekarno pada 1958.
Abetnego menjelaskan filosofi di balik baju adat Tanimbar, yaitu berkaitan dengan identitas budaya, spiritualitas, dan nilai-nilai masyarakat Tanimbar.
Motif-motif pada baju adat Tanimbar, ujar Abetnego, juga seringkali memiliki makna simbolis yang menggambarkan keseimbangan alam, hubungan antar manusia dan alam, serta nilai-nilai sosial dan spiritual.
“Ini bukan sekedar pilihan pakaian, tetapi juga pesan simbolis tentang persatuan, semangat kebangsaan, dan pentingnya melestarikan warisan budaya Indonesia,” kata Abetnego dalam keterangan tertulis KSP.
Pesan Kehati-hatian Lewat Baju Adat Tanimbar
Sementara itu, Pengamat mode dari Indonesian Fashion Chamber (IFC) Lisa Fitria menangkap pesan tentang sikap hati-hati melalui pakaian adat Tanimbar yang Presiden Joko Widodo kenakan pada Sidang Tahunan MPR Tahun 2023 di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Rabu.
Presiden mengenakan kemeja putih dibalut selendang kain tenun yang menutupi bagian dada serta punggung dengan warna motif hitam, merah dan abu-abu.
"Kalau saya cermati ini motif tunis, dengan ciri khas anak panah tunggal dan kembar, menunjukkan bahwa masyarakat Tanimbar selalu berhati-hati dari ancaman," kata dia dilansir dari laporan Antara, Rabu (16/8/2023).
Menurut Lisa, makna berhati-hati dari ancaman ini mengingat kemungkinan adanya isu-isu yang ditebarkan pihak-pihak tak bertanggung jawab menjelang masa Pemilu pada tahun 2024 dan untuk itu Presiden ingin mengingatkan masyarakat agar bersikap hati-hati.
"Mungkin banyak isu-isu yang ditebarkan dari pihak tak bertanggung jawab untuk memecah belah, untuk kita mulai aware. Kita harus berati-hati dari berbagai macam ancaman, bukan dari luar tetapi juga dari dalam," kata dia.
Selain motif anak panah tunggal dan kembar, dia juga menemukan motif bunga anggrek pada bagian selendang kain yang dikenakan Presiden. Motif ini melambangkan keindahan, keuletan dan keagungan.
Pada bagian kepala, Presiden Jokowi mengenakan penutup kepala yang berhiaskan somalea atau hiasan dari bulu burung Cendrawasih yang telah dikeringkan. Hiasan ini pada masa lalu melambangkan keberanian, kebesaran dan keperkasaan seorang pemimpin atau pahlawan atau ketua adat.
Presiden juga mengenakan kalung dengan ornamen berbentuk lingkaran dengan warna emas di bagian dada yang melambangkan kebesaran sebagai seorang pemimpin. Pada masyarakat Maluku, kalung emas ini identik dengan raja atau ketua adat yang kharismatik dan dihormati.
"Kalung berwarna emas, bulat dan besar, sebagai penanda beliau ketua adatnya. Itu statement sekali karena zaman dulu raja dalam acara-acara memakai perhiasan salah satunya kalung, simbol kebesaran seorang raja," jelas Lisa.
Presiden juga menggunakan sebuah kain berwarna hitam berfungsi sebagai sabuk pinggang, serta celana panjang hitam sebagai bawahan.
Lisa berpendapat pemilihan busana adat Presiden Jokowi tahun ini menarik seiring pesan yang ingin beliau tunjukkan yakni untuk mengingatkan bahwa Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika sekaligus pengingat Indonesia tidak hanya memiliki Jawa tetapi juga belahan pulau lainnya.
Dari sisi komposisi warna, dia melontarkan pujian. Unsur merah pada salah satu kain yang Presiden kenakan melambangkan keberanian, hitam menunjukkan kewibawaan dia sebagai pemimpin yang tegas, ditambah warna emas pada kalung sebagai simbol keagungan, kemegahan sebagai seorang pemimpin. (IRN)
Baca Juga: Resmikan Pembangunan Gedung BI di IKN, Presiden Ungkap Ide Awal Pemindahan Ibukota
presiden jokowi pakaian adat tanimbar tanimbar maluku sidang tahunan mpr 2023 Indonesian Fashion Chamber
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...