CARITAU BANGKOK – Tim Thomas Indonesia sukses merebut tiket ke final Thomas Cup 2022 usai mengalahkan Jepang dengan skor ketat 3-2. Di final tim Merah Putih akan bertanding melawan tim underdog India yang secara mengejutkan menyingkirkan salah satu favorit juara, Denmark juga dengan skor 3-2.
Tim pelatih menghadapi pekerjaan rumah untuk memilih line up atau susunan pemain yang akan diturunkan di partai final melawan India. Menurut Manajer Tim Hendro Santoso, keputusan mengenai susunan pemain baru akan ditentukan Minggu (15/5/2022) menjelang pertandingan.
Baca Juga: Euforia Kemenangan Timnas Atas Korsel, Tim Thomas-Uber Indonesia Siap Tempur
Hendro mengatakan saat ini tim masih harus berdiskusi dengan pelatih, pelatih fisik, dokter, hingga tim psikolog.
"Kami baru besok pagi berdiskusi untuk menyusun formasi pemain yang akan diturunkan lawan India. Yang pasti, kami turunkan kekuatan terbaik," kata Hendro di Bangkok seperti dilansir Antara.
Meski belum diumumkan secara resmi, caritau.com memiliki prediksi soal siapa saja pemain yang akan turun di partai final melawan India nanti berdasarkan analisis dari seluruh laga yang dimainkan Indonesia sejak penyisihan grup hingga partai semifinal melawan Jepang.
Tunggal Pertama (Anthony Sinisuka Ginting)
Tidak ada keraguan bahwa tim pelatih akan kembali menurunkan Ginting di partai pertama. Performa pemain asal Cimahi itu pun tengah dalam puncaknya setelah menyumbang dua poin beruntun di babak perempatfinal lawan China serta babak semifinal lawan Jepang, Jumat (13/5) yang lalu.
Di babak penyisihan grup Ginting memang tampil di bawah standar. Akibatnya tunggal putra nomor satu Indonesia itu menyerah dari lawan-lawannya mulai dari Loh Kean Yew dari Singapura, Kunlavut Vitidsarn dari Thailand, dan terakhir dikandaskan Heo Kwanghee dari Korea Selatan.
Tapi kekalahan itu dibayar tuntas Ginting di babak gugur. Performanya terbilang luar biasa saat tampil melawan Zhao Jun Peng dari China, ia menang rubber gim 21-12, 25-27, 21-17. Penampilan apiknya berlanjut di babak semifinal. Kali ini yang jadi korban pemain yang lebih kuat lagi, Kento Momota yang merupakan peringkat kedua dunia. Momota dilumat Ginting dengan rubber gim 21-13, 14-21, 21-12.
Ginting kemungkinan akan berhadapan dengan Lakshya Sen di partai pertama. Head to head antar kedua pemain sementara masih dimenangkan oleh Sen. Keduanya baru sekali bertemu di German Open 2022. Ketika itu Ginting kalah dengan skor cukup telak, 7-21, 9-21 dari Sen.
Tapi di final semua rekor pertamuan tidak berlaku lagi. Ginting dengan performa apiknya di babak gugur diharapkan mampu menyumbang poin untuk Indonesia.
Ganda Pertama (Kevin Sanjaya/Mohamad Ahsan)
Duet Kevin/Ahsan baru di partai penentuan juara grup menghadapi Korea Selatan. Meski kalah di laga perdananya di Thomas Cup 2022, tapi penampilan ganda dadakan Indonesia ini terus membaik pada partai berikutnya.
Kevin/Ahsan menang dua gim langsung atas ganda gado-gado China Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi, 21-17, 21-16. Di babak semifinal lawan Jepang, mereka kembali menunjukkan kematangan permainan maupun mental. Menghadapi ganda yang punya peringkat jauh di atas, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, Kevin/Ahsan tampil luar biasa.
Sempat tertinggal di set penentuan, mereka mampu bangkit dan akhirnya menang 22-2-, 8-21, 24-22 atas Hoki/Kobayashi. Satu poin dari ganda pertama Indonesia ini jadi salah satu kunci keberhasilan Merah Putih lolos ke final. Karena itu, tempat di ganda pertama akan kembali dipercayakan kepada Kevin/Ahsan.
Pasangan gado-gado ini pantas dimainkan sebagai ganda pertama karena juga menilik calon lawan yang akan dihadapi yaitu Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Ganda utama India ini punya rekor buruk setiap menghadapi Kevin/Marcus, untuk itu Kevin yang kali ini berpasangan dengan Ahsan, dinilai mampu menjinakkan mereka.
Tunggal Kedua (Jonatan Christie)
Stok pemain tunggal yang dibawa Indonesia ke Piala Thomas memang terbatas. Karena itu tim pelatih tercatat hanya sekali merombak susunan pemain di nomor tunggal ini yaitu saat melakoni laga penyisihan grup lawan Korea Selatan. Ketika itu, Jojo tidak dimainkan, dan tempatnya diisi oleh Shesar Hiren Rhustavito, sedangkan ganda ketiga adalah Syabda Perkasa Belawa.
Perjudian itu membuahkan hasil. Vito dan Syabda berperan besar meloloskan Indonesia sebagai juara grup. Di final melawan India, formasi seperti itu tentu riskan dipakai lagi lantara lawan justru punya senjata utama di sektor tunggal putra.
Trisula Lakshya Sen, Kidambi Srikanth, dan Prannoy H.S bisa jadi ancaman besar untuk ambisi Indonesia mempertahankan gelar. Untuk itu, formasi di sektor tunggal sepertinya tidak akan berubah, Jojo akan tetap main di nomor tunggal kedua meski di laga semifinal kemarin, penampilannya kurang menggigit saat ditaklukkan Kenta Nishimoto dua gim langsung.
Jojo akan bertemu tunggal kedua India yang sepertinya akan tetap memainkan Kidambi Srikanth. Kedua pemain sudah sembilan kali bertemu dan sementara Jojo unggul 5-4.
Ganda Kedua (Fajar Alfian/M. Rian Ardianto)
Banyak yang kecewa dengan kekalahan Fajar/Rian di babak semifinal melawan Jepang. Menghadapi pasangan gado-gado Akira Koga/Yuta Watanabe mereka takluk dengan rubber gim. Kekalahan itu menyisakan pekerjaan rumah yang besar untuk pelatih ganda putra Herry IP.
Ia tak boleh lagi kecolongan di nomor ganda karena modal utama Indonesia untuk juara justru ada di nomor ini. Dua poin mutlak diraih dari ganda, sehingga Indonesia tinggal berharap satu poin tambahan dari tiga tunggal putra yang akan menghadapi laga berat melawan para pemain tunggal dari India.
Pilihan di partai ganda kedua jatuh pada Fajar/Rian karena faktor pengalaman. Terlebih di babak penyisihan grup lawan Korsel, Fajri, julukan ganda ini, mampu menyumbang poin penting yang membuat Indonesia menyamakan kedudukan jadi 2-2, sebelum dituntaskan oleh Syabda di partai penentuan.
Masih ada opsi menurunkan ganda muda yang baru saja menjuarai All England, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana. Meski kemampuannya tak diragukan, namun faktor pengalaman jadi kendala karena mereka baru pertama kali tampil membela Indonesia di Piala Thomas.
Tunggal Ketiga (Shesar Hiren Rhustavito)
Vito tak pernah absen dari susunan pemain tim Thomas Indonesia pada gelaran tahun ini. Ia bahkan mampu menjawab kepercayaan pelatih dengan selalu meraih kemenangan sejak tampil di Thomas Cup 2020 tahun lalu, hingga di Thomas Cup 2022.
Sumbangsih Vito terakhir adalah menjadi penentu kelolosan Indonesia ke final berkat kemenangan atas tunggal putra Jepang Kodai Naraoka. Tentu saja kita berharap Vito tidak harus memainkan laganya dan gelar juara sudah dipastikan di partai-partai sebelumnya.
Jika ternyata harus tampil, maka Vito akan menghadapi lawan berat, Prannoy HS. Sang pemain juga tak pernah gagal menyumbang poin buat India dalam semua partai hingga babak semifinal. Di laga terakhir yang menentukan, ia berhasil memecundangi ganda ketiga Denmark Rasmus Gemke dengan rubber gim.
Vito dan Prannoy pernah dua kali bertemu dan semua laga berakhir kemenangan untuk Prannoy. Duel pertama di India Grand Prix 2010 dengan skor 21-18, 21-18, dan berikutnya di New Zaeland Open 2017 dengan skor 21-14, 21-16. (DIM)
Baca Juga: Kalahkan Shi Yu Qi, Jonatan Christie Susul Ginting ke Semifinal All England 2024
thomas cup 2022 indonesia vs india final thomas cup 2022 bulutangkis pbsi badminton lovers
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...