CARITAU JAKARTA – PT PLN (Persero) akan segera mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung terbesar di Indonesia di kawasan Tambak Lorok, Kota Semarang. PLTS terapung tersebut akan memiliki kapasitas 561 kilowatt peak (kWp) dan akan meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT).
PLTS terapung yang dioperasikan melalui anak usaha PLN, PLN Indonesia Power (PLN IP), tersebut merupakan bagian dari pembangunan PLTS dengan total keseluruhan sebesar 920 kWp di beberapa gedung kompleks Pembangkit Listrik Gas dan Uap (PLTGU) PLN IP Semarang Power Generation Unit (PGU).
Baca Juga: PLN Siap Dukung Bali International Airshow 2024
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (8/4/2023) mengatakan pembangunan PLTS terapung itu merupakan wujud komitmen PLN bersama anak usahanya dalam upaya mendorong program transisi energi, mengurangi dampak perubahan iklim, dan mencapai net zero emission (NZE) 2060.
"Dalam upaya menuju NZE 2060, PLN telah melakukan beberapa inisiatif, misalnya dengan tidak lagi membuat kontrak baru pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Sebagai gantinya, PLN mulai membangun pembangkit listrik berbasis EBT. Strategi besarnya adalah shifting away, dari pembangkit berbahan fosil menjadi pembangkit EBT," kata Darmawan.
Senada dengan Darmawan, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkapkan pembangunan PLTS itu merupakan komitmen PLN IP bersama anak usahanya, PT Indo Tenaga Hijau dalam mewujudkan transisi energi di Indonesia.
Pembangunan PLTS tersebut juga bagian dari upaya optimalisasi lahan potensial yang diintegrasikan dengan renewable energy generation.
"PLTS Apung ini dibangun di atas water pond seluas 1 hektare dengan waktu pembangunan selama 8 bulan. Pada tahun pertama, PLTS ini akan memproduksi listrik ramah lingkungan sebesar 1,4 juta kWh per tahun dan berkontribusi menurunkan emisi gas CO2 hingga sebesar 1.304 ton/tahun," ungkap Edwin.
PLN, kata Edwin, memiliki program-program inisiatif transisi energi yang mengkonsolidasi dukungan berbagai pihak, baik entitas bisnis maupun lembaga pendanaan yang didukung pemerintah untuk mencapai NZE 2060.
"Hal ini merupakan wujud inovasi yang kami lakukan guna mendukung penyediaan energi bersih di Indonesia dan mencapai NZE pada 2060," ujar Edwin. (FAR)
Baca Juga: PLN Mobile Color Run 2024 di Surabaya Diserbu Peminat, Begini Cara Daftarnya
plts terapung terbesar di indonesia pln plts kapasitas 561 kwp indonesia power net zero emision darmawan prasodjo
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...