CARITAU MAKASSAR -- Pelaku penyerangan dua asrama Mahasiswa di Makassar akhirnya ditangkap. Mereka diamankan di tiga lokasi berbeda yakni di Kota Makassar, Bone, dan Kabupaten Luwu.
Dimana, saat sudah ada tujuh orang yang diamankan. Polisi masih mencari para pelaku lainnya. Mereka yang diamankan adalah pelaku penyerangan Sekretariat BEM Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar (UIM), Asrama IPMIL dan KEPMI Bone.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan, para pelaku saling berkaitan dengan penyerangan awal di Sekretariat BEM Fakultas Pertanian UIM yang kemudian merembet ke penyerangan Asrama IPMIL dan KEPMI Bone.
"Jadi ada tiga TKP yang saling berkaitan. TKP pertama itu penyerangan Sekretariat BEM Fakultas Pertanian UIM. Korban AR, Ketua BEM Fakultas Pertanian mengalami luka-luka akibat disabet badik dan parang dimana tangan kirinya hampir putus, dan tangan kanannya luka berat," kata Nana.
Motif terjadinya penyerangan Sekretariat BEM Fakultas Pertanian UIM disebut hanya hal sepele, dimana saat itu mahasiswa Luwu mendatangi Sekretariat BEM Fakultas Pertanian UIM untuk meminta data-data mahasiswa baru dari daerahnya. Namun pada saat itu pengurus BEM menyarankan untuk bersurat terlebih dulu.
"Ini menimbulkan ketersinggungan, salah paham. Sampai menimbulkan kemarahan dari beberapa mahasiswa yang meminta data ini sempat juga mereka adu mulut," ungkapnya.
"Malamnya, anak-anak IPMIL mendatangi sekretariat Fakultas Pertanian dan langsung melakukan penganiaayaan kepada ketua BEM yang saat itu berada di lokasi tersebut dengan beberapa rekannya. Kemudian melarikan diri. Kejadian pada hari Jumat 28 November," sambungnya.
Dalam peristiwa ini, lima orang yang diduga terlibat berhasil diamankan, semuanya mahasiswa. Yang pertama inisial MAM, perannya bisa disebut sebagai provokator terjadinya penyerangan di Sekretariat Fakultas Pertanian UIM Makassar.
Kedua, tersangka MG, diduga turut serta melakukan penyerangan Fakultas Pertanian UIM dan melakukan penganiayaan kepada korban, AR sehingga mengalami luka berat di tangan.
"Sementara tersangka Y menyembunyikan paporo (senjata tradisional) dan parang. W berperan menyembunyikan paporo dan parang. Kelima MR, perannya pada saat penggeledahan di tempat persembunyiannya ditemukan badik dalam penguasaannya," terangnya.
Kemudian ke TKP kedua Asrama IPMIL Jl Sungai Limboto Lr 37 dimana korban inisial MAS seorang mahasiswa yang mengalami luka dan tangan kirinya terputus, juga terdapat luka robek pada bagian kepala belakang.
"Motifnya masih berkaitan dengan kasus pertama, karena merasa temannya yang di Kampus UIM dianiaya kemudian rekan-rekannya mempunyai solidaritas tinggi, ada jiwa kedaerahannya sehingga merasa sakit hati dan balas dendam atas penyerangan di sekret Fakultas pertanian," jelasnya.
Penyerangan itu dua pelaku yang diamankan yaitu EKP mahasiswa dari kampus yang sama (UIM). Ia memiliki peran membawa molotov dan melempar di asrama IPMIL. Kedua ASS, juga mahasiswa dari kampus UIM, perannya menentukan titik penyerangan alias otak dari penyerangan ini.
"Penyerangan di Asrama IPMIL ada sekitar 21 orang, ini masih kita kejar, pasti akan ditangkap," ujarnya.
Sementara di TKP ketiga di Asrama KEPMI Bone yang juga berada di Sungai Limboto Lr 39, pelaku yang diamankan yakni berinisial W perannya menyembunyikan papporo dan terlibat penyerangan di TKP 1 dan pelaku Y perannya sama.
Atas kejadian ini Kapolda Sulsel meminta mahasiswa jangan mudah terpancing dan terhasut dengan isu-isu yang ada. Mahasiswa diminta cermat dan pandai melihat isu yang ada.
“Kami juga sudah membentuk tim untuk menyelesaikan kasus ini," sebutnya.
Para tersangka akan dijerat dengan pasal tindak pidana membawa menguasai memiliki senjata tajam tanpa izin. Juga melajukan pembakaran, penghasutan, serta penganiayaan berat. Dengan Pasal 2 ayat 1 UU Darurat nomor 12 tahun 1951, LN no 78 tahun 1951 Jo 187 ke 1e KUHPidanan, Subsider Pasal 170 ke 1e, Subsdier Pasal 351 ayat 2 KUHP. Ancaman hukuman 10 tahun penjara. (KEK)
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...