CARITAU BOGOR - Polisi Resor Kota Bogor identifikasi pelaku kasus penipuan dengan modus pinjaman online yang menimpa ratusan mahasiswa IPB. Pelaku yang sudah teridentifikasi berinisial SHN.

Meski begitu, polisi belum melakukan penangkapan, karena kasus ini baru dilaporkan pada akhir Oktober.

Baca Juga: Bisnis pinjol Capai Rp59,64 Triliun pada Tahun 2023

Diberitakan sebelumnya, jumlah korban penipuan mencapai 311 orang di antaranya 126 orang adalah mahasiswa IPB dengan kerugian yang ditaksir Rp 2,1 miliar.

AKBP Ferdy menyebut SHN bukan seorang mahasiswa. Para korban berkenalan dengan SHN dari beberapa mahasiswa yang telah bertemu secara langsung, kemudian pertemuan tesebut  menyebar dari mulut ke mulut dan sampai kepada para korban.

"Jadi disambungkan langsung kepada terlapor dan mereka komunikasi ada yang bertemu secara langsung, ada yang komunikasi melalui chat WhatsApp," jelasnya.

Salah satu alasan mengapa banyak mahasiswa percaya dengan SHN adalah, karena ada mahasiswa yang sebelumnya sudah bekerja sama dengan SHN dan tidak terjadi penipuan dan juga tergiur dengan penghasilan 10% yang dijanjikan dari bisnis ini.

"Ya itu tadi ada iming-iming bagi hasil 10% dari bisnis online (makanya banyak yang tertarik)," ungkap Ferdy.

Ia juga menanggapi soal adanya ratusan mahasiswa korban penipuan ini yang dikejar oleh debt collector atau penagih utang dari aplikasi pinjaman online.

"Betul (dikejar-kejar debt collector). Ya sebabnya saya belum paham apakah (yang menagih) debt collector," kata Ferdy.

Meski begitu, Ferdy mengatakan mahasiswa yang menjadi korban punya kewajiban untuk membayarkan pinjol yang telah mereka ajukan .

"Tetapi ternyata itu tidak berjalan dengan sesuai rencana. Hingga saat sekarang ini mereka ditagih oleh pinjaman online," ucap dia.

Lebih lanjut, Ferdy mengatakan polisi akan mengusut tuntas kasus ini. Termasuk memberikan perlindungan kepada para korban. (IRN)

Baca Juga: AdaKami Ungkap Hasil Investigasi Dugaan Bunuh Diri Nasabah, Dirut: Kami Belum Menemukan Data Korban