CARITAU JAKARTA - Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya tokoh wartawan senior Prof Salim Said pada Sabtu (18/5/2024) malam.
"Kami dari organisasi Persatuan Artis Film Indonesia mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya senior kita bapak Salim Said. Semoga almarhum berpulang dengan khusnul khotimah," kata Ketua Humas Parfi, Evry Joe, di Jakarta, Minggu (19/5/2024).
Selain dikenal sebagai wartawan senior sekaligus pengamat politik dan militer, Prof Salim Said juga merupakan tokoh yang berjasa bagi perfilman Indonesia.
Menurut Evry, salah satu jasa Prof Salim Said adalah memberikan banyak masukan selama penggarapan film ‘Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI’ arahan sutradara Arific C Noer.
"Saat itu, pertama kali sutradara Indonesia sedang membuat film G 30 S PKI, dan sang sutradara banyak berkonsultasi dengan bapak Salim Said untuk menyelesaikan film tersebut. Dan beliau banyak membantu," ujar Evry.
Evry mengungkapkan ucapan terima kasih atas jasa dan ilmu yang telah dicurahkan Prof Salim Said di bidang politik dan perfilman Indonesia.
"Kami berterima kasih atas segala ilmu-ilmu yang selama ini beliau bagikan saat menjadi pembicara di dunia politik, di dunia akademisi, di dunia perfilman. Kami mengucapkan terima kasih, semoga amal baktimu menjadi ladang amal di sisi Tuhan maha kuasa," kata Evry.
Prof Salim Said dikenal sebagai seorang intelektual dan juga wartawan ternama. Tidak hanya itu, juga banyak menulis buku dengan berbagai judul yang mengangkat tema film, politik, juga militer.
Prof Salim Said merupakan seorang intelek ternama di Indonesia, pernah menempuh pendidikan di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan psikologi, sayangnya tidak berlanjut.
Dirinya lebih memilih jurusan sosiologi di universitas yang sama dan dinyatakan lulus pada tahun 1976. Kemudian ternyata tidak berpuas diri dalam menimba ilmu.
Hal tersebut dibuktikan dengan berangkatnya Prof Salim Said ke Amerika Serikat, untuk melanjutkan pendidikan di Ohio State University. Tidak tanggung-tanggung, dirinya meraih tiga gelar sekaligus di sana, yakni magister Hubungan Internasional, Ilmu Politik, dan doktor Ilmu Politik.
Prof. Salim Said seperti dirilis Antara juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Republik Ceko pada masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tepatnya pada tahun 2006 hingga 2010. (BON)
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...