CARITAU JAKARTA - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah merampungkan program Rembuk Rakyat Jakarta atau voting penentuan Calon Gubernur (Cagub) DKI untuk tahun 2024 pilihan masyarakat. Hasilnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabumingraka mendapatkan suara terbanyak.
PDIP sendiri terkesan enggan menanggapi voting yang dilakukan. Meski kadernya sendiri yang mendapat suara terbanyak dalam voting tersebut. Saat ini PDIP DKI lebih fokus dalam memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
Baca Juga: Unjuk Rasa Tolak Pilpres Curang
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono. Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI itu menyebut pihaknya belum ingin bicara banyak soal Pilkada 2023.
"Ya boleh-boleh saja. Gak popo (apa-apa) karena kami fokus kami tidak akan bicara-bicara Pilkada dulu. Kita bicara Pileg-Pilpres. Karena target DKI Jakarta dua (Pileg dan Pilpres) ini dimenangkan," kata Gembong, Senin (3/7/2023).
Menurutnya, dengan memenangkan Pilpres dan Pileg, maka jalan kemenangan menuju Pilkada 2023 akan terbuka lebar. "Kalau sudah menangkan dua ini Insyaallah Pilkada jauh lebih mudah," ucapnya.
"Tapi kalau kami terseok-seok di Pileg dan pilpres ini, PR besar bagi PDIP untuk Pilkada-nya. Maka agar kami tidak memiliki PR yang begitu berat, fokus kita di dua event tadi, Pileg dan Pilpres," lanjut Gembong.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, PDIP DKI belum memilih nama untuk dimajukan dalam Pilkada nanti. Namun ia meyakini partainya tak kekurangan kader untuk diusung.
"Kalau soal calon banyak. Gini klo PDIP filosofinya kader yang diberikan tanggung jawab rendah dan itu bisa dilaksanakan dan sukses, dan berhasil, maka dia berhak diberikan tanggung jawab yang lebih tinggi," pungkasnya.
Diketahui Voting PSI terkait Cagub DKI dilakukan secara daring ini dilakukan sejak 17 Mei hingga 22 Juni 2024. Dari 11.160 pemilih yang berpartisipasi, Gibran memperoleh suara 26,13 persen.
Disusul Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono dengan 16,77 persen, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie 15,78 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 15,20 persen, Menteri Sosial Tri Rismaharini 13,07 persen, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman 8,85 persen.
Lalu, Wali Kota Bogor Bima Arya 1,88 persen, Kabarhakam Polri Komjen Pol M Fadil Imran 1,35 persen, dan di posisi terakhir Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dengan 0,97 persen.
Ketua DPW PSI, Elva Qolbina mengatakan pihaknya juga melakukan voting secara tatap muka terhadap warga Jakarta. Diharapkan hasil rembuk rakyat ini bisa menjadi gambaran aspirasi warga Ibu Kota.
"Ini hasil Rembuk Rakyat Jakarta yang PSI Jakarta lakukan, semoga juga ke depannya bisa menjadi acuan bagi partai politik lain untuk mengusung calon gubernurnya," ujar Elva di kantor DPW PSI DKI, Jumat (23/6/2023).
Meski memperoleh suara terbanyak, Elva menyebut pihaknya belum tentu mendukung Gibran untuk maju dalam Pilkada 2024 mendatang. Nantinya, hasil voting ini akan disampaikan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI.
Setelah itu, DPP PSI akan menentukan siapa nama yang akan didukung oleh DPW PSI DKI untuk diusung dalam Pilkada 2024.
"Hasil Rembuk Rakyat Jakarta ini kemudian akan kami serahkan tentu saja kepada DPP PSI untuk kemudian menjadi pertimbangan bagi DPP untuk memutuskan nanti siapa sekiranya akan PSI jagokan, diusung begitu di Pilkada DKI Jakarta 2024," pungkasnya. (DID)
Baca Juga: Baliho Ridwan Kamil 'OTW Jakarta' Ramai, Netizen: Wilujeng Warga Jakarta, Uing Mah Kapok
gibran rakabuming raka voting psi cagub dki psi pdip pilkada 2024 pemilu 2024
Bimbingan Manasik Haji di Semarang
Dosen UTM Jakarta Gelar Pelatihan untuk Tingkatkan...
Kampanye Mural Anti Perundungan
Menhub Kunjungi Rumah Duka Siswa STIP Jakarta di B...
Buntut Meninggalnya Taruna STIP, Menhub Pastikan P...