CARITAU KAZAKHSTAN – Pihak berwajib Kazakhstan menahan Karim Massimov, mantan Kepala Komite Keamanan Nasional (NSC), atas dugaan melakukan pengkhianatan.
Komite Keamanan Nasional Kazakhstan, atau KNB, mengungkapkan bahwa mantan pemimpinnya, Karim Masimov, telah ditahan pada Kamis (8/1/2022) kemarin usai meluncurkan investigasi dugaan pengkhianatan tinggi terhadap negara.
"Pada 6 Januari tahun ini, Komite Keamanan Nasional meluncurkan investigasi pra-pradilan terkait pengkhianatan tinggi," ujar pernyataan KNB, dilansir dari Al Arabiya.
Lebih lanjut, KNB menyebut Massimov dipecat pekan ini ketika aksi protes merebak di negara Asia Tengah itu. Dia ditahan bersama sejumlah pejabat lain.
Pernyataan itu tidak menyebut nama-nama pejabat lain tersebut atau menjelaskan lebih lengkap.
Puluhan orang tewas dan gedung-gedung publik di Kazakhstan digeledah dan dibakar ini menjadi serangkaian kekerasan terburuk yang dialami negara bekas Uni Soviet itu selama 30 tahun kemerdekaannya.
Dalam aksi kekerasan yang berlangsung beberapa hari itu, pasukan keamanan tampaknya mengambil alih jalan-jalan di kota utama Kazakhstan pada Jumat (7/1).
Menyikap kerusuhan ini, Presiden Kassym-Jomart Tokayev telah memerintahkan tentara untuk menembak mati perusuh guna memadamkan pemberontakan di seluruh negeri.
Massimov dikenal luas sebagai sekutu dekat mantan presiden Nursultan Nazarbayev. Dia telah dua kali menjadi perdana menteri dan pernah ditugaskan sebagai kepala Sekretariat Presiden di bawah Nazarbayev. (RIO)
demo menuntut harga bahan bakar di kazakhstan pm kazakhstan mundur
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...