CARITAU BANJARMASIN - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Selatan (Karantina Kalsel) memantau secara berkala salah satu tempat eksportir ikan arwana di Banjarmasin yang telah memiliki sertifikat cara karantina ikan yang baik (CKIB) dan instalasi karantina ikan (IKI).
"Untuk menjamin kesehatan dan keamanan komoditas, maka perlu dilakukan monitoring dan surveilans secara berkala," kata Kepala Karantina Kalsel, Sudirman, di Banjarmasin, Senin (15/4/2024).
Sudirman menjelaskan, pengawasan dilakukan untuk menjaga dan menjamin konsistensi penerapan CKIB, dan IKI telah dilaksanakan sesuai ketentuan.
Sedangkan surveilans merupakan upaya kontrol yang dilakukan pada IKI yang telah disertifikasi untuk memastikan tidak terdapat hama dan penyakit ikan pada komoditas yang diperdagangkan.
"Hasilnya tidak ditemukan adanya gejala klinis penyakit ikan pada arwana yang dibudidayakan," ungkapnya.
Sudirman menyatakan, pihak Karantina berperan untuk memberikan jaminan terhadap komoditas ekspor perikanan dalam kondisi sehat, bebas penyakit, berkualitas, dan aman dikonsumsi sebelum diberangkatkan, sehingga dapat diterima dengan baik di pasar domestik maupun internasional.
Ikan arwana seperti dirilis Antara, merupakan salah satu komoditas perikanan unggulan Kalsel yang diekspor ke Jepang.
Pada akhir Maret 2024 lalu, Karantina Kalsel melakukan sertifikasi terhadap 60 ekor ikan arwana hidup, terdiri dari jenis Banjar red dan super red dengan total nilai Rp95,2 juta yang diekspor ke Negeri Sakura. (BON)
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...